BONTANG – Kepedulian sosial tinggi ditunjukkan Kelompok Matahari, mitra binaan PT Pertamina Gas (Pertagas), perusahaan terafiliasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Pertamina (Persero). Di tengah pandemic corona atau Covid-19, Kelompok Matahari berkontribusi terhadap pencegahan sebaran virus Corona dengan membuat alat pelindung diri di wilayah Bontang, Kalimantan Utara.

Sahida, Ketua Kelompok Matahari, mengatakan Kepedulian Kelompok Matahari muncul lantaran prihatin dengan keterbatasan akses alat pelindung diri di wilayah Bontang. “Sejak anjuran memakai masker terbit, masker langka,” ujar Sahida dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi, Selasa (7/4).

Sahida mengajak anggota Kelompok Matahari untuk memproduksi masker berbahan kain. Selama ini, kelompok yang beranggotakan 12 perempuan ini memang sudah memproduksi konveksi. Batik eco-print dengan merek Batik Daon Jajar adalah produk unggulan mereka selama ini. “Ketika kami produksi masker, alhamdulillah permintaan meningkat,” ujarnya.

Menurut Sahida, saat ini kelompok yang ada di Kelurahan Guntung ini telah mampu memproduksi masker berbahan kain sebanyak 200 buah per hari. Selain dari masyarakat, permintaan masker tersebut juga datang dari sejumlah perusahaan, Apotik dan sejumlah instansi pemerinta di Bontang.

Zainal Abidin, Manager Communication, Relations, dan CSR PT Pertamina, mengapresiasi langkah mitra binaan Pertagas yang tetap semangat berproduksi di tengah pandemi. Apalagi, selain memproduksi barang yang selama ini menjadi andalannya, Kelompok Matahari telah berani melakukan diversifikasi produknya.

“Tujuan mereka itu mulia karena ikut membantu pencegahan Covid-19, tapi di sisi lain Ibu-ibu ini juga membantu agar roda ekonomi khususnya di sektor riil dan UKM tetap bergerak,” ujarnya.

Menurut Zainal, Pertagas senantiasa melakukan pendampingan terhadap kelompok mitra binaannya. Pada masa tanggap darurat Covod-19, Pertagas selalu mengedukasi agar selama proses produksi, protokol pencegahan Covid-19 tetap diperhatikan.

“Kami selalu mengingatkan agar tetap meminimalisasi jumlah pekerja yang berkumpul, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker selama produksi, dan menjaga kesehatan,” katanya. (RA)