PRABUMULIH – Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan tajak sumur perdana pada tahun 2022 di wilayah zona 4. Sumur pertama yang ditajak berada di wilayah Limau Field. Pengeboran di awal tahun ini diharapkan bisa menghasilkan penambahan produksi dari zona 4.

Ahmad Miftah, General Manager  Zona 4 Regional 1 Subholding Upstream Pertamina, menjelaskan pengembangan sumur KRG-PA 1 sudah dulakukan sejak 2018 yang diawali pekerjaan seismik dan menjadi rangkaian pengembangan wilayah Karangan Timur. “Kita sendiri seismik 2018 dr hasil itu dapat salah satunya Karangan Timur ini sudah dibor ada lima sumur yang sebelumnya dua sumur KRG 10 dan 9, 2021 KRG 12, 13 dan 14, Nah yang ini dibor rencananya jadi KRG 15,” ungkap Miftah disela peresmian pengeboran di lokasi KRG-PA 1, Sabtu (1/1).

Pengeboran rencananya akan dilakukan selama sehitar 30 hari ke depan dengan total cadangan yang siap diproduksikan mencapai 35 juta barel minyak.

“Di Karangan Timur ini dari perhitungan teman-teman subsurface oil in place sekitar 35 mmbo,” ungkap Miftah.

Nantinya untuk Karangan Timur menurut Miftah akan terdiri dari tujuh sumur produksui dan dua sumur injeksi. “Ada rencana pembangunan SP (Stasiun Pengumpul) juga,” ujar dia.

Regional 1 Zona 4 pada tahun 2022 ini akan mengebor 44 sumur dimana empat diantaranya adalah sumur eksplorasi. Upaya ini dilakukan, untuk mengejar target produksi minyak sebesar 27.236 Barel Per Hari (BPH) dan gas sebesar 459,78 Juta Kaki Kubik Per Hari (MMscfd).

Miftah menjelaskan zona 4 terdiri dari tujuh field yang dulu menjadi bagian dari Pertamina EP. Dari tujuh lapangan tersebut terdapat 2.844 lapangan dengan 747 lapangan produksi dan 271 lapangan injeksi.

“Khususnya di Lapangan Prabumulih, saat ini kami memulai operasional tajak sumur KRG 15. Pada 2021, kami sudah mengoperasikan KRG 12,13,14. Dari wilayah ini juga ada potensi lain yang bisa dikembangkan. Kami tahun depan akan agresif melakukan eksplorasi dan pengeboran,” ujar Miftah.

Pada tahun ini, realisasi produksi minyak mencapai 24.458 BPH dan produksi gas 539,77 MMsfcd. Pada 2021, kata Miftah zona 4 mengebor 24 sumur dari target 32 sumur yang direncanakan.

“Memang capaiannya baru 75%. Hal ini pertama karena ada kendala COVID-19. Tetapi disatu sisi memang ada persoalan pengurusan PPKH. Harapan kami, PPKH ini bisa diurus di pusat saja, bukan di daerah lagi agar proses bisa cepat dan terintegrasi karena kan ini melibatkan lintas kementerian,” kata Miftah. (RI)