PADA 2020 , Kementerian BUMN telah menetapkan AKHLAK sebagai tata nilai atau core values BUMN. Tata nilai AKHLAK (yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) ini menjadi panduan bagi BUMN dan seluruh anak-anak perusahaannya dalam menghadapi era modern yang penuh tantangan sekaligus peluang.

Sebagai perusahaan BUMN, Pertamina menaruh perhatian besar terhadap penerapan tata nilai AKHLAK tersebut. Berbagai program telah dan akan terus dilaksanakan di seluruh lini fungsi perusahaan untuk memastikan proses internalisasi nilai-nilai AKHLAK berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Pertamina melihat tata nilai AKHLAK sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Tata nilai AKHLAK telah menjadi pegangan bagi Pertamina di setiap sendi aktifitasnya dalam menyediakan energi dan mendukung terciptanya kemandirian energi nasional.

Pertamina memiliki ambisi besar untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia, dan terus bertumbuh untuk mencapai target valuasi US$ 100 miliar pada beberapa tahun mendatang. Target tersebut menunjukkan semangat Pertamina untuk terus berkembang demi memberikan kontribusi terbaiknya dan menjadi perusahaan kebanggaan bangsa Indonesia. Tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan secara organik, Pertamina juga meletakkan pertumbuhan anorganik sebagai elemen penting untuk dapat mencapai ambisi besar tersebut.

Implementasi AKHLAK

Fungsi upstream business development adalah salah satu unit bisnis Subholding Upstream Pertamina yang memainkan peranan penting dalam pertumbuhan anorganik perusahaan melalui aktifitas M&A (Merger & Acquisition), strategic alliance dan partnership. Dalam menjalankan peran strategis ini, unit bisnis tersebut secara berkesinambungan berupaya untuk terus memupuk nilai-nilai AKHLAK pada setiap individu demi meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

Sebagai langkah awal, dilakukan survei yang melibatkan pekerja dari semua level jabatan. Survei ini ditujukan untuk mengukur persepsi anggota tim terhadap situasi pekerjaan saat ini, serta mengumpulkan masukan-masukan yang dapat dilakukan untuk perbaikan di masa depan. Diikuti oleh 84% populasi, hasil survei menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi dan peningkatan life-work balance merupakan dua hal penting yang perlu mendapatkan perhatian agar setiap pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sekaligus menjadikan unit bisnis tersebut sebagai tempat yang menyenangkan untuk berkarya.

Dengan berlandaskan pada nilai-nilai AKHLAK, berbagai program kemudian dirancang dan dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan life-work balance. Program-program tersebut didesain untuk dilakukan secara menerus, dan dalam pelaksanaannya telah terbukti dapat menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan tata nilai AKHLAK pada setiap individu.

Amanah, Kompeten, Adaptif

Amanah, sebagai nilai AKHLAK yang pertama, merupakan dasar moral dan etika yang menjadi pondasi bagi pembangunan nilai-nilai lainnya. Untuk memastikan tata nilai AKHLAK terbangun secara merata di seluruh segmen perusahaan, proses internalisasi dilakukan melalui pendekatan top-down maupun bottom-up. Pendekatan top-down ditunjukkan melalui komitmen tim management untuk menjadi role model dalam penerapan tata nilai AKHLAK di setiap aktifitas yang dilakukan. Upaya tersebut didukung pula dengan sosialisasi secara masal melalui berbagai media, baik cetak maupun digital.

Sementara itu, pendekatan bottom-up difasilitasi melalui penugasan tim Agent of Change (AOC) yang dibentuk di setiap lini fungsi perusahaan. Masing-masing tim AOC tersebut kemudian secara aktif dan kreatif mempromosikan nilai-nilai AKHLAK melalui berbagai macam cara, seperti publikasi di media sosial, pembuatan poster, diseminasi pesan melalui chat group, hingga keikutsertaan dalam ajang lomba.

Dengan berlandaskan pada nilai amanah, kemudian dilanjutkan dengan internalisasi nilai kompeten yang dikomandoi oleh seorang Chief Learning Officer. Competency Development Booklet disusun untuk menjadi panduan dan standar pengembangan kompetensi bagi seluruh bidang disiplin yang ada di organisasi. Booklet ini berisikan matriks kompetensi, serta rangkaian pelatihan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu di masing-masing bidang.

Selain melalui pelatihan formal, pengembangan kompetensi juga dilakukan melalui coaching & mentoring, dynamic job assignment, serta dilengkapi dengan community-based development. Komunitas ini berperan penting dalam menularkan energi positif secara menyeluruh, sehingga proses pengembangan kompetensi dapat terakselerasi. Kerjasama (dalam proyek perumusan strategi M&A) dan interaksi (melalui webinar dan diskusi informal) dengan konsultan kelas dunia (seperti WoodMac, IHS, Rystad, BCG) juga menjadi katalis dalam proses pembentukan individu-individu kompeten.

Keanggotaan di organisasi keprofesian (seperti SPE – Society of Petroleum Engineers, IATMI – Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia), serta partisipasi di dalam forum sharing knowledge internal juga didorong untuk memperluas wawasan dan networking yang pada akhirnya juga berujung pada peningkatan kompetensi. Pembuatan sebuah buletin internal yang diterbitkan secara reguler, juga turut menunjang pengembangan kompetensi tim karena dapat menjadi media yang efektif untuk menyebarluaskan pengetahuan dan informasi faktual terkait pekerjaan. Seiring dengan meningkatnya kompetensi, diharapkan masing-masing individu juga akan semakin adaptif terhadap tantangan teknis dan bisnis yang selalu berubah dan semakin kompleks.

Harmonis, Kolaboratif, Loyal

Pada saat yang sama, nilai harmonis juga terus ditanamkan melalui pelaksanaan berbagai program yang dikoordinasikan oleh seorang Chief Happiness Officer. Program Regular Fun & Fit telah dilakukan melalui beberapa aktifitas, seperti olahraga bersama, panahan, dan hiking. Apresiasi diberikan kepada mereka yang telah mencapai target olahraga tertentu untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi dari seluruh anggota tim. Di samping itu, untuk semakin memperkuat kohesi antar anggota tim, juga difasilitasi pelaksanaan program charity dan webinar dengan berbagai topik menarik, seperti pengelolaan keuangan pribadi, kewirausahaan, investasi, hobi, kesehatan, dan lain sebagainya.

Thematic Team Building, yang diadakan secara offline pada akhir Juni 2022 , menjadi sebuah kesempatan berharga bagi semua anggota tim untuk dapat saling bertemu, berbagi, dan melakukan aktiftas bersama. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, serangkaian aktifitas dilakukan untuk mengajak semua peserta memahami budaya lokal yang menopang kehidupan masyarakat setempat. Hal tersebut dimaksudkan untuk menekankan arti pentingnya nilai-nilai budaya bagi keberlangsungan sebuah entitas, organisasi, atau perusahaan tempat dimana kita bekerja. Mengusung tema Around the World, dipaparkan juga visi dan misi organisasi dalam mendukung ambisi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia. Rangkaian aktifitas team building ini dilakukan untuk semakin meningkatkan semangat kolaboratif dan kerjasama antar anggota tim.

Tidak hanya internal, upaya menanamkan nilai harmonis dan kolaboratif juga dilakukan dengan pihak-pihak eksternal. Menjaga hubungan baik dengan para stakeholder dilakukan secara aktif, baik melalui pendekatan formal maupun informal. Active stakeholder relation ini terbukti dapat menjadikan hubungan antar pihak semakin harmonis, sehingga kolaborasi yang lebih solid dapat terjalin untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan berpijak pada nilai amanah, upaya membentuk individu-individu yang kompeten dan adaptif dilakukan melalui program pengembangan kompetensi, dan secara bersamaan menciptakan lingkungan yang harmonis dan kolaboratif melalui program peningkatan life-work balance. Kombinasi dari semua nilai-nilai positif tersebut secara natural akan membentuk pribadi-pribadi yang memiliki rasa bangga pada profesi dan tugas yang dijalani, serta loyal terhadap perusahaan.

Internalisasi tata nilai AKHLAK bukanlah sebuah proses yang instan. Diperlukan leadership hebat, komitmen kuat, serta waktu yang tidak singkat. Oleh karenanya, setiap insan di dalam organisasi perlu secara bersungguh-sungguh meresapi maknanya agar semangat AKHLAK dapat tumbuh dan berkembang menjadi identitas yang melekat. Nilai-nilai AKHLAK yang dilaksanakan dengan sepenuh hati akan menjadi enabler yang sangat penting dalam upaya mengantarkan Pertamina menjadi pemain global. (*)