JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap I resmi beroperasi. PLTU berkapasitas 660 Megawatt (MW) diperkirakan akan mampu memberikan tambahan daya untuk 682 ribu pelanggan baru. Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pengoperasian PLTU Cilacap I sejalan dengan kebutuhan terhadap listrik yang semakin tinggi dan upaya mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 % pada 2019.

“Rasio elektrifikasi nasional 2018 telah mencapai 98,3%. Angka ini telah melebihi target pada akhir 2018. Di Jawa Tengah rasio elektrifikasinya sebesar 98,38%. Sesuai arahan Bapak Presiden telah ditetapkan target rasio elektrifikasi nasional 2019 sebesar 99,9%,” kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/2).

PLTU Ekspansi 1×660 MW terletak di Desa Karangkandri, Slarang dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pengembang PLTU Cilacap I adalah PT Sumber Segara Primadaya (S2P) yang menggandeng anak perusahaan PT PLN (Persero), yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

Presiden Joko Widodo saat meresmikan pengoperasian PLTU Cilacap I, mengatakan dengan tambahan PLTU yang beroperasi, sebaran listrik diharapkan terus meningkat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Dengan adanya tambahan pembangkit ini maka pemadaman listrik diharapkan tidak lagi terjadi.

“Alhamdulillah, sekarang tidak ada keluhan byar pet dan pemadaman listrik lagi kalau kita ke daerah-daerah. Listrik sudah masuk hampir ke seluruh desa-desa terpencil. Menteri ESDM juga berjanji akhir tahun ini 99,9% sudah harus masuk ke semua desa dan rumah tangga di seluruh tanah air,” ujar Jokowi.

PLTU Cilacap I menelan biaya investasi sebesar US$ 899 juta dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya. PLTU tersebut menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range (4.200 kilo kalori per kilogram) serta dilengkapi dengan Electristastic Precipitator dan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan. “Kita juga ingin bangun pembangkit untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun di Indonesia listriknya sudah siap. Kita berharap dengan ini makin banyak investasi yang masuk,” tandas Presiden.(RI)