JAKARTA – Pelemahan harga minyak terus berlanjut hingga penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Tekanan terhadap harga minyak dipicu oleh kekhawatiran tentang meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$ 0,19 menjadi US$46,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan global, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman Januari turun US$0,47 menjadi ditutup pada US$48,14 per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak pada Selasa awalnya melonjak karena dolar AS yang melemah membuat minyak dalam denominasi dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,77 persen menjadi 97,685 pada akhir perdagangan Selasa.

Namun harga minyak merosot ke wilayah merah sekitar tengah hari karena kekhawatiran tentang meningkatnya stok minyak mentah Amerika Serikat melebihi dampak dari melemahnya dolar AS.

Para analis memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS naik lebih dari satu juta barel pekan lalu, setelah penurunan tidak pada musimnya dalam tujuh dari delapan minggu terakhir.(AT/ANT)