JAKARTA – Produksi batu bara nasional hingga akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai 434 juta ton. Jumlah tersebut melampaui target awal yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni 419juta ton.
Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, mengatakan realisasi produksi batu bara saat ini sebanyak 283,98 juta ton. “Peningkatan produksi karena naiknya harga dan demand,” kata Bambang di Jakarta.

Bambang menjelaskan, realisasi domestic market obligation (DMO) batu bara nasional saat ini sebesar 81,72 juta ton. Prognosa hingga akhir tahun 90,55 juta ton. Target semula DMO sebesar 86 juta ton.

Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara nasional sebesar 413 juta ton pada tahun 2017. Total DMO batu bara tahun depan sebanyak 121 juta ton.

Menurut Bambang, berdasarkan dokumen rencana kerja anggaran belanja (RKAB) 2017 dan rencana produksi perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), produksi batu bara nasional tahun depan mencapai 489 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari PKP2B 311 juta ton, IUP PMA 17,2 juta ton, IUP BUMN 23,2 juta ton, IUP Provinsi 137 juta ton.

“Tentu naiknya produksi memberi sinyal positif bahwa investasi di sektor pertambangan batu bara akan membaik, dan juga positif bagi keberlanjutan pasokan batubara unk keperluan domestik,” tandas Hendra Sinadia, Deputi Direktur Ekskutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) kepada Dunia Energi.(RA)