JAKARTA – Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret naik US$4 atau 0,32 persen, menjadi US$1.234,90 per ounce pada divisi COMEX New York Mercantile Exchange, Selasa (Rabu pagi WIB). Ketidakpastian situasi politik di Amerika Serikat menjadi pendorong penguatan harga emas.

Untuk komoditas lain seperti perak untuk pengiriman Maret naik 6,3 sen, atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada US$17,756 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$1,2 atau 0,12 persen, menjadi ditutup US$1.012,90 per ounce.

Pelaku pasar khawatir agenda kebijakan Presiden AS Donald Trump kemungkinan menghadapi penentangan signifikan. Hal ini menyebabkan emas meningkat selama empat sesi berturut-turut. Pasar menimbang kemungkinan langkah-langkah presiden AS lebih lanjut akan dihadang oleh peradilan atau partai oposisi di legislatif.

Peningkatan lebih lanjut dalam harga emas cenderung terhambat karena Presiden Federal Reserve Bank Philadelphia Patrick Harker mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Maret. Anggota Fed biasanya menggunakan pidato setelah pertemuan FOMC untuk memperjelas posisi mereka.

Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 secepatnya selama pertemuan FOMC Mei. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 0,75 adalah pada 9,0 persen pada pertemuan Maret dan 28 persen untuk pertemuan Mei.

Para investor sedang menunggu rilis beberapa pidato Fed dan laporan ekonomi akhir pekan ini. Klaim pengangguran mingguan dan pidato Presiden Fed St Louis James Bullard akan keluar pada Kamis (9/2) dan laporan sentimen konsumen pada Jumat (10/2).(AT/ANT)