JAKARTA – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum siap memberikan pinjaman US$900 juta ke Pemerintah Daerah (Pemda) Papua untuk menebus 10% saham PT Freeport Indonesia setelah divestasi tuntas. Porsi 10% saham Freeport tersebut merupakan bagian dari 51% saham yang akan didivestasi Freeport-McMoRan Inc.

“Kami akan berikan pinjaman ke Pemda Papua, yaitu senilai US$900 juta,” kata Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Inalum saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR Jakarta, Rabu (17/10).

Pembayaran pinjaman nantinya akan diambil dividen. Saham 10% Pemda akan tetap dipegang Inalum sebagai jaminan hingga pinjaman lunas.

Menurut Budi, saat ini Inalum dan Pemda Papua masih membahas struktur pinjaman dan pendanaan. Penyaluran pinjaman ditargetkan bisa direalisasikan pada akhir 2018. “Untuk bisa masuk menjadi pemegang saham Freeport Indonesia, kami bicarakan struktur pinjaman dan pendanaan,” ungkap dia.

Inalum dan Pemda Papua akan menjadikan PT Indocopper Investama, perusahaan yang diakuisisi penuh Inalum, menjadi perusahaan yang akan mengontrol 51% saham Freeport Indonesia. Komposisi perusahaan patungan itu 60% dimiliki Inalum dan 40% sisanya dikuasai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua.

Pemda Papua pun telah membentuk BUMD, yakni PT Papua Divestasi Mandiri. BUMD tersebut dikuasai Pemprov Papua dan Pemkab Mimika dengan pembagian masing-masing 70% dan 30%.(RI)