JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) akan membentuk perusahaan patungan (Joint Venture/JV Company) dengan perusahaan asal Nigeria, Topwide Ltd pada tahun ini. Pembentukan perusahaan patungan dengan Topwide bertujuan untuk menjalin kerja sama dalam membangun pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) timah di Nigeria.

“Kami sudah selesai melakukan studi kelayakan, baru dapat lokasi lahannya. Dalam waktu dekat kami akan realisasikan JV Company. Kami harap 2-3 bulan ada kepastian JV Co, sehingga bisa dilanjutkan bagaimana mendanai proyek tersebut,” kata Trenggono Sutioso, Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga di Jakarta Selasa (23/4)

Trenggono belum dapat memastikan terkait besaran dana untuk proyek joint venture tersebut. Namun, tahun depan smelter diharapkan sudah bisa beroperasi secara komersial.

Smelter akan menyokong tambang Timah di Nigeria yang memiliki luas konsesi 16.000 hektare. Timah menargetkan bisa menemukan cadangan bijih timah di wilayah tersebut hingga 15.000 ton per tahun. Target itu bisa tercapai dengan melakukan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi sudah dilakukan sejak 2017 dengan cadangan sementara yang diperoleh sebesar 5.000 ton per tahun.

Menurut Trenggono, ekspansi usaha tambang merupakan upaya perusahaan memitigasi distribusi risiko. Serta meningkatkan produksi dan profitabilitas perseroan. Selain di Nigeria, Timah juga memperluas bisnis tambang di negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Myanmar.

Timah juga telah mendapatkan izin prinsip pertambangan lokasi tambang di Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State, Union of Myanmar dari pemerintah Myanmar sejak 2012.

“Saat ini kami fokus di dua negara itu, Nigeria dan Myanmar,” tandas Trenggono.

Bagi Dividen

Timah selaku anggota holding BUMN tambang menetapkan untuk membagikan dividen sebesar 35% darl laba atau senilai Rp185,97 miliar kepada pemegang saham. Pada 2018, Timah berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 531,35 miliar.

“Dividen per lembar saham sebesar Rp24,97,” kata M Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Utama Timah.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Timah juga memutuskan terjadi perubahan nomenklatur antara lain berupa pemisahan antara Direktorat Pengembangan Usaha dan Niaga menjadi dua Direktorat yaitu Direktorat Pengembangan Usaha dan Direktorat Niaga yang dipimpin Purwoko sebagai Direktur Niaga.

Selain itu, nama Direktorat SDM dan Umum diganti menjadi Direktorat Sumber Daya Manusia. Perubahan pengurus perseroan juga terjadi pada jajaran dewan komisaris. Satriya Hari Prasetya digantikan oleh lrjen Pol Bambang Sunarwibowo.(RA)