JAKARTA – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mengklaim adanya potensi sumber migas baru di dua blok perairan pantai barat-selatan Aceh, yakni di Blok Singkil dan Blok Meulaboh.

Ibnu Hafizh, Kepala Divisi Kepala BPMA,  mengungkapkan potensi migas yang ditemukan berdasarkan hasil Joint Study Assesstment (JSA) yang dilakukan perusahaan migas asal Singapura, Conrad Petroleum yang menggandeng Universitas Pembangunan Nasional Veteran dan Frontier Point Ltd dengan menggandeng Universitas Trisakti.

Berdasarkan hasil studi tersebut total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (bcf). Untuk Blok Meulaboh ditemukan potensi minyak bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (mmbo) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (tcf) yang ditangani Frontier Point Ltd.

Hasil studi bersama tersebut,.mengungkapkan potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja Offshore South West Aceh (Blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8200 km2 dan Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9200 km2, dengan resiko geologi rata – rata moderate to high risk khususnya di keberadaan source rock.

“Informasi ini dipaparkan dalam presentasi akhir studi bersama di Wilayah Kewenangan Aceh untuk Offshore South West Aceh (OSWA) Blok Singkil oleh Conrad Petroleum dan North West Aceh (ONWA) Blok Meulaboh oleh Frointier Point Ltd melalui video conference pada minggu lalu di hadapan Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Aceh,”ujar Ibnu, Rabu (1/7).

Ibnu melanjutkan dengan hasil temuan tersebut baik Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd berminat melanjutkan hasil studi bersama ke penawaran langsung untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di area tersebut.

Untuk itu, Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd diminta segera menyampaikan hasil studi dan keputusan atas tindak lanjut joint study tersebut kepada Direktur Jenderal Migas EDSM serta Tim Penawaran WK Migas Aceh paling lambat selama 14 (empat belas) hari kerja sejak kegiatan presentasi dilakukan pada 26 Juni 2020 lalu.

“Pelaksanaan studi bersama dinyatakan telah selesai baik Conrad Petroleum Ltd maupun Frontier Point Ltd dan telah disampaikan pada presentasi akhir studi bersama mereka kepada Tim Penawaran Migas Aceh yang terdiri dari Pemerintah Pusat diwakili oleh Ditjen Migas, Pemerintah Aceh diwakili oleh Dinas ESDM Aceh, BPMA dan Civitas Akademik,” kata Ibnu.(RI)