JAKARTA – PT Sumber Daya Energi (SDE) secara resmi memulai operasi komersial produksi batubara bawah tanah berskala besar yang pertama. SDE gelontorkan dana investasi sebesar US$300 juta yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di tahun 2021 hingga saat ini serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang.

Xu Da, Presiden Direktur Qinfa Group, mengungkapkan terealisasinya proyek ini diharapkan bisa memberikan paradigma baru terhadap kegiatan tambang di tanah air. “Kami sangat senang dan bersyukur atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor pertambangan di Indonesia. Hari ini, kami memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batubara bawah tanah kami dengan teknologi terkini. Berkomitmen untuk menetapkan standar baru dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab,” jelas Xu Da dalam keterangannya (19/12).

Dalam tiga kuartal pertama, investasi langsung dari Cina di Indonesia berjumlah US$5,6 miliar. Industri energi dan pertambangan, sebagai bidang utama kerja sama praktis antara kedua negara, menyumbang hampir 40%, di mana Grup Qinfa juga ikut berkontribusi.

Suswantono, Plt Direktur Jendral Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan Dalam melakukan penambangan batubara PT SDE menggunakan metode tambang bawah tanah. Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batubara mencapai 20 juta ton/tahun.

“Sehingga akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang memproduksi batu bara dengan metode tambang bawah tanah,” ungkap Bambang.

Dengan konsesi batu bara seluas 185 km2 yang terletak di Sungai Durian, Kotabaru, Kalimantan Selatan, tambang batu bara PT SDE diperkirakan memiliki cadangan batu bara sebesar 293 juta ton. dan sumber daya batu bara sebesar 589 juta ton. Tambang ini dirancang dengan kapasitas produksi hingga 10 juta ton per tahun batu bara, sehingga mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor energi Indonesia dengan perkiraan umur tambang selama 15 tahun. (RI)