JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik meskipun pandemi COVID-19 masih melanda di tanah air.

Munir Ahmad, Sekretaris Jendral Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, menjelaskan hingga semester I tahun 2021 ada penambahan pembangkit 679,59 Megawatt (MW). Sementara untuk transmisi bertambah 1.203,31 kms, gardu induk 2.930 MVA, dan jaringan distribusi 6.951,56 kms.

“Pemerintah tetap menjamin dampak pandemi COVID-19 tidak akan mengganggu keamanan pasokan listrik dan dipastikan kondisi cadangan aman pada sistem ketenagalistrikan,” kata Munir (10/9).

Kemudian realisasi susut jaringan tenaga listrik sampai dengan triwulan I tahun ini tercatat sebesar 9,00% sesuai dengan Surat Penetapan Realisasi Susut Jaringan PT PLN (Persero) tanggal 17 Juni 2021. “Pada tahun 2021, target susut jaringan tenaga listrik sebesar 9,01%,” ungkap Munir.

Untuk rasio elektrifikasi nasional hingga Juni tahun 2021 baru tercatat sebesar 99,37% masih tipis dibawah target sebesar 100% atau semua rumah tangga di Indonesia memiliki akses energi listrik.

PT PLN (Persero) mencatat peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa – Bali. Tercatat pada semester I 2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Sebelumnya pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26 ribu MW.