SURABAYA – Memperingati sumpah pemuda ke-95 tahun ini, Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia menggelar seminar energi bertajuk Surabaya Youth Collaboration Energy Forum (SYCEF) yang dihadiri ratusan mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya, Jawa Timur. Para peserta seminar yang hadir mendiskusikan Surabaya’s efficient energy in over coming pollution.
“Kami anak muda Indonesia, khususnya pemuda-pemudi Surabaya yang hadir disini bukan hanya dari DEM, namun juga dari aktivis organisasi mahasiswa lainnya seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Cipayung group,” kata Febrian Satria Hidayat, Ketua DEM Surabaya, saat menyampaikan sambutan dalam seminar energi yang diselenggarakan di Hotel Alana Surabaya, Minggu(30/10).

Dalam seminar kali ini Dewan Energi Mahasiswa berfokus pada kajian dan pembahasan seputar kemandirian dan kedaulatan energi negeri yang dimotori oleh anak-anak muda dari seluruh penjuru nusantara.
“Organisasi DEM berdiri sejak 2019. Ada 23 DEM saat ini tersebar di kampus-kampus mulai dari Aceh hingga Papua. Mimpi kami sederhana, anak muda Indonesia ke depan tidak gagap pengetahuan energi. Pembahasan energi bukan hanya didominasi pejabat publik, legislatif ataupun eksekutif. Tapi di kelas-kelas, di kafe dan warung-warung kopi sekali pun pemuda Indonesia bisa santai dan gayeng membahas energi. Terutama bagaimana Indonesia kedepan bisa mandiri dan berdaulat energi,” ujar Febrian.

Prof Daniel M. Rosyied, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember, mengungkapkan konsumsi energi perkapita warga Surabaya rata-rata 2 KL/orang/tahun sementara kondisi angkutan publik hidup segan mati tak mau. Kohesivitas sosial warga kota merenggang. Mobilitas publik lebih tergantung pada kendaraan pribadi. Akibatnya warga cenderung mengalami physical inactivity. Minim aktifitas fisik seperti berjalan atau bersepeda.
“Surabaya perlu serius mengadopsi teknologi konvivial digerakkan dengan energi baru terbarukan (EBT), memandirikan, mendorong kreatifitas dan memanusiakan”, ujar Prof Daniel saat menyampaikan materi berjudul “Dari Transport ke Transit”.

Hadir pula sebagai pembicara, yaitu Ugan Gandar, Pemerhati Energi; Arie Gumilar, Presiden Federasi serikat Pekerja Pertamina Bersatu/FSPPB; dan Ahad Rahedi, Area Manager CommRell & CSR Jatim Balinus PT Pertamina Patra Niaga.(RA)