JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperkirakan ada kenaikan konsumsi LPG selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Selain karena dua momen besar tersebut peningkatan konsumsi juga didorong oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina,  mengungkapkan ada sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.

Adapun perkirakan kenaikan sebanyak 6% dari kondisi konsumsi rata-rata saat normal selama Januari-Februari 24.675 Metrik Ton (MT) per hari dan naik menjadi 26.156 MT per hari.

“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun LPG terpenuhi. Dan pada Ramadhan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan LPG akan meningkat maka kami juga menambah ketahanan stock hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja,” kata Fajriyah, Jumat (24/4).

Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik untuk LPG subsidi dan non subsidi. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp 08111350135.

Peningkatan konsumsi LPG sudah diprediksi Pertamina. Untuk itu Pertamina juga sudah melakukan penambahan pasokan dari impor. Ini juga untuk memanfaatkan kondisi harga LPG di pasaran internasional. Rencananya perusahaan akan melakukan impor tambahan LPG mencapai 5x 44.000 MT.

Salah satu wilayah yang paling diantisipasi kenaikannya adalah wilayah Marketing Operation Region (MOR) III.

Tengku Fernanda, General Manager MOR III menambahkan, kebutuhan LPG di sektor rumah tangga meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah. Pada bulan April, konsumsi LPG subsidi 3 kilogram (KG) di wilayah MOR III naik 11%, dari konsumsi normal 6.504 MT per hari menjadi 7.214 MT per hari. Sedangkan, konsumsi LPG non subsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5KG dan 12 KG, menjadi 636 MT per hari dari konsumsi normal 646 MT per hari, atau turun 2%.

“Kami memastikan stok BBM dan LPG saat ini berada dalam kondisi penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadhan ini. Pertamina juga telah melakukan tambahan pasokan (fakultatif) untuk LPG di wilayah MOR III, yang distribusikan kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina,” kata Fernanda.

Satgas Rafico Pertamina 2020 telah aktif sejak 1 April 2020 hingga 8 Juni untuk menjaga keberlangsungan penyaluran energi.

Masyarakat dapat menghubungi Call Center 135 untuk informasi maupun pemesanan produk Pertamina yakni BBK dan LPG Non Subsidi dalam program Pertamina Delivery Service.(RI)