BEKASI – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bekerjasama dengan Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Electrum teken kerjasama pengembangan (joint development agreement) battery pack kendaraan listrik roda dua.

Electrum sendiri baru saja melakukan groundbreaking pabrik motor listrik (molis) Electrum di GIIC Cikarang, Bekasi pada pekan lalu.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, Direktur Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja. Kerja sama ini merupakan lanjutan dari penandatanganan pokok-pokok kerja sama tentang ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan antara PNRE dan Electrum pada KTT G20 Bali tahun 2022 lalu.

“Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk menjadi pemimpin di industri baterai untuk kendaraan listrik, kerjasama antar pihak akan semakin mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik. Jika ekosistem kendaraan listrik sudah terbentuk dan solid, maka transisi energi akan lebih cepat terwujud “ kata Fadli dalam keterangannya (27/6).

Melalui kerja sama ini, Pertamina NRE, PPN, dan Electrum akan melengkapi rantai pasok produksi baterai di Indonesia beserta mendukung hilirisasi produk baterai sel.

Patric, menyatakan bahwa Electrum berpotensi memproduksi ratusan ribu molis per tahun. Dengan terwujudnya ekosistem kendaraan listrik, kelengkapan fasilitas pendukung, serta sarana prasarana lainnya yang telah terorganisasi dengan baik, maka masyarakat akan semakin mudah beralih ke kendaraan listrik.

“Jadi kita akan bangun satu assembly line, dengan kapasitas sampai 250 ribu per tahun. Kalau dibangun semua pabrik ini cukup untuk empat assembly line, kurang lebih bisa sampai 1 juta produksinya,” ujar doa.

Di hilir, Pertamina memiliki kekuatan di jaringan distribusi ritel, salah satunya yaitu SPBU yang dikelola oleh Pertamina Patra Niaga dan berjumlah lebih dari 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini di sejumlah SPBU Pertamina sudah tersedia layanan penukaran baterai untuk molis dan akan memperluas ke SPBU-SPBU lainnya.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan Pertamina terus berkomitmen mempercepat penyediaan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia untuk mendorong transisi energi menuju energi bersih.

“Pertamina mendukung penuh program pemerintah terkait percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sebagai upaya mencapai target NZE 2060,” ujar Fadjar.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (RI)