JAKARTA – Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat mengakselerasi kebijakan untuk bisa mengendalikan distribusi BBM penugasan jenis Pertalite agar tepat sasaran.

Irto P Gintings, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menyatakan sosialisasi dan ujicoba pelaksanaan mekanisme baru dalam pendistribusian Pertalite akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

“Kami segera sosialisasikan dan ujicoba dulu, secara paralel menunggu revisi Perpres No 191 Tahun 2014,“ kata Irto kepada Dunia Energi, Jumat (24/6).

Menurut rencana, pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan aplikasi khusus bagi masyarakat yang mau membeli Pertalite. MyPertamina akan menjadi platform yang akan mendata mana saja masyarakat yang memang berhak mendapatkan BBM penugasan ataupun BBM tertentu yang disubsidi berjenis solar.

“Kalau pembayarannya masih bisa pakai kartu atau cash. Kalau membayar pakai MyPertamina tentu akan ada tambahan keuntungan berupa loyalty program,” ungkap Irto.

Besarnya angka subsidi yang digelontorkan Pemerintah untuk BBM dan LPG, mendorong Pertamina untuk terus memastikan distribusi BBM dan LPG Subsidi agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyalahgunaan di mata rantai distribusi mulai dari terminal BBM hingga SPBU. Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain memperketat pengawasan di SPBU dengan menerapkan sistem digitalisasi dan pemasangan CCTV di setiap pulau pompa, hingga koordinasi khusus dengan aparat penegak hukum.

Di sisi distribusi, Pertamina juga telah menerapkan monitoring GPS Mobil Tangki khususnya pengangkut BBM bersubsidi khususnya jenis Solar untuk antisipasi adanya potensi mobil tangki berhenti di jalur yang tidak wajar. Pengaturan distribusi BBM ke SPBU juga dilakukan untuk mendukung upaya pembukaan jam operasional serentak.

“Semua proses penyaluran BBM dan LPG Subsidi terpantau dengan ketat melalui sistem digital yang terpusat di command centre Pertamina atau dikenal dengan Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC),” ujar Heppy Wulansari, Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina.

Heppy mengatakan teknologi PIEDCC telah teruji. Ini adalah inovasi teknologi berbasis digital yang menyajikan data secara real-time dan akan mendukung peran strategis Pertamina sebagai integrator seluruh lini bisnis dari aspek operasional dan komersial.

PIEDCC, menurut Heppy, merupakan salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia. PIEDCC hadir sebagai bentuk adaptasi Pertamina terhadap tantangan global yang semuanya telah beralih ke era digital. “Dengan digitalisasi, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh sekaligus memberikan efisiensi,” ujarnya.

PIEDCC memiliki dashboard kinerja seluruh subholding, mulai dari Upstream, Gas, Refinery & Petrochemical, Integrated Marine Logistics dan Commercial & Trading dalam mendukung ketahanan energi di Indonesia.

Di sisi distribusi BBM dan LPG, dashboard menyajikan informasi ketersediaan stok BBM sampai level terminal, depot serta SPBU, termasuk proses penjualan dan pelayanan kepada pelanggan.

“Apabila terdapat potensi kekurangan BBM di SPBU Pertamina dapat cepat tertangani, termasuk mendeteksi transaksi anomali atas produk subsidi di SPBU,” ujar Heppy. (R)