JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bakal makin ekspansif menjajaki peluang bisnis di luar negeri. Afrika menjadi salah satu tujuan perseroan untuk memperluas bisnis energi.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan dua sektor yang diincar Pertamina di Afrika adalah sektor hulu migas serta geothermal atau panas bumi. Tidak tanggung-tanggung Pertamina mengincar untuk akuisisi blok migas maupun wilayah kerja panas bumi sekaligus pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Afrika.

“Di Afrika kita menjajaki pelauang di sektor hulu migas dan geothermal,” kata Nicke saat dihubungi Dunia Energi melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (19/7).

Lebih lanjut dia menjelaskan untuk melaksanakan perburan cadangan migas serta menggarap potensi panas bumi di Afrika nanti, Pertamina menugaskan dua entitas bisnisnya yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) atau Subholding Upstream Pertamina melalui anak usahanya serta anak usaha dari Pertamina Power Indonesia (PPI) atau Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yaitu Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk menggarap proyek panas bumi.

“Untuk akuisisi blok migas di luar negeri dikerjakan oleh PHE melalui Pertamina International Exploration & Production (PIEP). Untuk geothermal, eksplorasi WKP dan membangun PLTP-nya yang menjalankan PGE,” ungkap Nicke.

Menurut dia kebijakan Pertamina untuk melebarkan sayap hingga jauh ke Afrika adalah salah satu upaya manajemen untuk terus tumbuh tidak hanya di dalam negeri. “Go global menjadi salah satu strategi pertumbuhan bisnis Pertamina grup,” ujarnya.

Sayangnya Nicke belum bisa membeberkan detail kapan akuisisi blok migas maupun pengerjaan proyek panas bumi di Afrika bisa terealisasi. Hanya saja menurut Nicke pemerintah bakal mendukung penuh strategi bisnis Pertamina ini dengan menggandeng beberapa negara sahabat dari benua Afrika.

“Saat BRICS Summit bulan Agustus ini, dimana rencananya Presiden akan hadir, rencananya akan ada penandatanganan perjanjian untuk kerjasama investasi di sektor migas dan geothermal ini,” jelas Nicke.

Sebelumnya dalam unggahan di Instagram Nicke, terlihat manajemen Pertamina ikut dalam rombongan pemerintah yang dipimpin oleh Luhut Bisar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di Afrika seperti Afrika Selatan, Kongo dan Kenya.

Dalam unggahan tersebut Nicke menyatakan bahwa Pertamina grup harus bisa keluar dari zona nyaman dan menangkap peluang bisnis baru tidak hanya di dalam negeri.

Menurut dia begitu banyak potensi diluar negeri yang bisa dikembangkan, di mana Afrika adalah salah satunya. Wilayah dengan sumber daya alam yang besar.

“Saya mendorong seluruh Subholding Pertamina untuk keluar dari comfort zone, dengan mencari peluang bisnis baru dan ekspansi ke pasar yang baru, didasari semangat kolaborasi untuk tumbuh bersama,” kata Nicke. (RI)