JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) ambil bagian dalam misi kemanusian penyediaan akses kesehatan di wilayah terpencil di Tanah Air. Kali ini PIS bekerja sama dengan yayasan doctorShare dalam pengoperasian Rumah Sakit apung di wilayah distrik Seget, Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, mengapresiasi PIS yang ikut serta mewujudkan pengoperasian rumah sakit apung. Menurutnya banyak daerah-daerah terpencil wilayah Indonesia yang membutuhkan fasilitas kesehatan dan belum bisa disediakan oleh pemerintah.

“Ini luar biasa karena teman-teman di Doctorshare membantu pemerintah berikan layanan kesehatan di daerah yang masyarakatnya tidak bisa mengakses layanan ke Rumah Sakit. Bayangkan selama ini ada yang sakit usus buntu, hernia, tidak bisa operasi karena nggak ada akses,” kata Budi.

PIS akan mendukung program Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II yang akan berlabuh di sekitar distrik Seget mulai 7 Desember 2023 selama 45 hari.

Yoki Firnandi, Direktur Utama PIS, mengungkapkan untuk mendukung opersional RSA Nusa Waluya II di Sorong, PIS akan gelontorkan dana untuk kegiatan operasional RSA. “Ini bagian dari CSR, kita bantu Rp 2,7 miliar. Untuk operasional nanti peruntukan kita serahkan ke doctorShare,” kata Yoki setelah penandatanganan kerjasama dengan yayasan Docotshare, Minggu (19/11).

Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II dirancang dengan tujuan program pelayanan jangka panjang, bisa menyediakan layanan kesehatan primer serta lanjutan, dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat serta tenaga medis setempat. Dengan fasilitas setara rumah sakit Tipe C di darat, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat dengan masyarakat di wilayah kepulauan. Keberadaan RSA Nusa Waluya II akan mendukung fasilitas kesehatan milik pemerintah di daerah yang disinggahi. Akses perawatan lanjutan semakin mudah dan perawatan primer seperti Puskesmas akan diperkuat perannya dengan keberadaan RSA Nusa Waluya II.

Sementara itu, Tutuk Utomo Nuradhy, Managing Director Yayasan doctorShare, mengungkapkan selama ini masyarakat di distrik Seget kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan. Dengan dukungan PIS, maka doctorshare akan mulai menjangkau wilayah Seget sehingga bisa menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat Seget dan sekitarnya.

“Biaya untuk masyarakat ke Sorong itu 3 juta sekali jalan PP 6 juta belum termasuk akomodasi konsumsi pendamping jadi banyak masyarakat ga bisa dapat pelayanan kesehatan, dengan dukungna PIS kami akan asuk ke sana,” ungkap Tutuk.

Sejak tahun 2009 – 2023 doctorshare 350 ribu pasien, jika dilihat dari angka kata dia memang kecil tapi yang harus digaris bawahi yang menerima bantuan adalah masyarakat di wilayah sulit, yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan.

Aryomekka Firdaus, Sekretaris Perusahaan PIS, menjelaskan bahwa manajemen memang sudah memiliki niat untuk mendirikan juga rumah sakit apung. Untuk itu di tahap awal ini diputuskan menggandeng yayasan doctorShare yang sudah memiliki pengalaman banyak dalam pengoperasian rumah sakit apung.

“Kita memang ada rencana untuk punya rumah sakit terapung, kita paham kemampuan kita, jadi diawal kerjasama dulu,” ujar Aryo.

PIS kata dia rencananya menargetkan untuk memiliki paling tidak tiga kapal rumah sakit apung. Tahun depan sendiri Aryo menuturkan sudah ada satu kapal rumah sakit apung yang bisa beroperasi. “Target 2-3 kapal, kita kerjasama dulu belajar. Tahun depan mulai satu kapal dulu. kita belajar kebutuhan daerah terpencil gimana, maunya kapal besar tapi nggak bisa masuk ke daerah kecil. Beberapa opsi di jajaki bisa beli atau konversi kapal yang sudah ada,” jelas Aryo. (RI)