JAKARTA – Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Luar Negeri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Kesehatan melakukan ke Amerika Serikat. Dua kota yang dikunjungi untuk mematangkan kerja sama di berbagai sektor adalah Los Angeles dan Houston.

Salah satu hasil lawatan tersebut adalah adanya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pertamina dan ExxonMobil untuk kerja sama di sektor hilir migas serta upaya penurunan emisi dalam kegiatan hulu migas.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mengungkapkan Pertamina dan ExxonMobil melakukan penandatanganan MoU untuk kerja sama di beberapa sektor diantaranya adalah kerja sama sektor hilir migas yang berfokus pada produk turunan dari pengolahan minyak.

Menurut dia kerja sama kedua perusahaan merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Kemlu dengan Kemen BUMN untuk mendukung BUMN Go-Global, yang intinya mendukung kerja sama BUMN dengan dunia luar, termasuk investasi keluar yang sifatnya strategis.

“Kerja sama ini memiliki arti penting terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mendukung pembangunan ketahanan energi nasional,” kata Retno dalam keterangan resminya yang diterima Dunia Energi (19/9).

Retno menuturkan kerja sama ExxonMobil-Pertamina ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi dan pemanfaatan teknologi pemrosesan bagi Pertamina. “Untuk meningkatkan produksi, refinery, dan petrokimia serta memperluas akses pasar produk turunan migas yang bernilai tambah,” ujar dia.

Selain itu peluang kerja sama penurunan emisi dan transisi energi Indonesia melalui teknologi hijau, seperti carbon capture dan upaya dekarbonisasi lainnya, juga dibahas.

“Tentunya pembahasan ini akan kita lanjutkan saat menghadiri pertemuan COP 26 di Glasgow November mendatang. Tentunya kita berharap MOU antara Pertamina dan ExxonMobil ini dapat segera diimplementasikan,” jelas Retno.