JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) selaku afiliasi Pertamina, menandatangani nota kesepahaman bersama terkait pengelolaan Corporate Social Responsibilty (CSR) dengan Pertamina Foundation di Jakarta, Rabu (11/3). Kesepahaman ini menjadi landasan bagi kedua institusi untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut ke depan.

“Kami ingin melakukan studi bersama, sekaligus bertukar informasi terkait pelaksanaan CSR khususnya di Pertagas,” ujar Zainal Abidin, Manager Communication Relations dan CSR Pertagas dalam pernyataan tertulis yang diterima Dunia-Energi.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro dengan Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud di Kantor Pusat Pertamina.

Zainal mengatakan, selepas penandatanganan MoU ini, kedua pihak sepakat bertukar data dan informasi mengenai potensi kerjasama program-program CSR yang bisa dikerjasamakan. “Pertagas punya RKA CSR, Pertamina Foundation juga memiliki program2 unggulannya. Nah, kita ingin jajaki, apakah progam CSR Pertagas bisa dieksekusi melalui program unggulan yang ditawarkan Pertamina Foundation,” katanya.

Nota kesepahaman ini berlaku sampai dengan setahun ke depan. “Mudah-mudahan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun sudah ada kerjasama yang bisa disepakati kedua belah pihak,” katanya.

Saat ini, lanjut Zainal, Pertagas yang merupakan afiliasi dari subholding gas memiliki lima pilar program CSR perusahaan. Kelima pilar itu adalah bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan masyarakat, sarana dan prasarana, serta pelestarian alam. Program ini dilakukan di seluruh area operasi Pertagas yang tersebar di 5 area yang berada di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. “Sebagian besar program kami diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat, hampir 80%,” katanya.

Beberapa program CSR di bidang pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pertagas telah mencapai tahap kemandirian. Di Jawa Timur misalnya, Pertagas telah berhasil mendampingi puluhan anggota kelompok masyarakat pengasap ikan asap dan petani rumput laut beranjak mandiri. “Kita juga tengah mendorong kelompok petani di wilayah Cilamaya, Karawang- Jawa Barat untuk menuju ke kemandirian juga,” katanya. (RA)