JAKARTA – Pemerintah telah umumkan pemenang lelang blok migas tahap II tahun 2021. Dalam pengumuman yang digelar secara virtual oleh Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ternyata ada kejadian menarik dimana satu perusahaan melakukan protes kepada Dirjen Migas, Tutuka Ariadji terkait keputusan pemenang lelang.

Geem Sugiman perwakilan dari Pacific Well Services yang ternyata peserta lelang untuk blok Bertak Pijar Puyuh merasa keputusan panitia lelang tidak adil karena dia merasa perusahaannya telah menyodorkan proposal penawaran pengelolaan blok Bertak Pijar Puyuh jauh lebih baik dari pemenang yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni PT Mitra Multi Karya.

Menurut Sugiman perusahannya yang akan melakukan pengeboran tiga sumur pengembangan jauh lebih baik dari sisi penawaran ketimbang pemenang lelang yang tidak ada rencana pemboran dan hanya melakukan delapan work over.

“Saya lihat di program tidak ada pengeboran sedangkan kami usulkan tiga pengeboran, dimana satu pemboran diajukan di tahun ke dua, tiga tahun pertama, kita lakukan offering cukup sifgnigikan jauh yang ada di situ,” kata Sugiman saat melakukan protes langsung ke Dirjen Migas, Jumat (18/3).

Selain itu menurutnya estimasi cadangan yang diperkirakan perusahaannya juga jauh lebih besar dari pada PT Mitra Multi Karya. Untuk itu dia mempertanyakan keputusan pemerintah yang tidak memenangkan perusahannya padahal penawarannya di atas kertas jauh lebih baik.

“Kita estimasikan reserve yang coba kita dapatkan jauh lebih nesar dari Mitra Multi Karya, lalu kenapa yang ditunjuk (pemenang) multi karya. Dan kita juga berikan penjelasan dimana lokasi sumur lakukan pemboran walaupun waktunya mepet karena konsepnya karena kalau work over titik oil tidak akan pernah ketemua, drill (pengeboran) itu poinnya makanya harus kita tambahkan dril,” kata Sugiman.

Setelah mendapatkan protes cukup keras dari perusahaan peserta lelang, Tutuka terlihat tenang di depan kamera hanya saja staf Ditjen Migas langsung membisikkan informasi kepada Dirjen Migas.

Tutuka kemudian menjelaskan bahwa tidak semestinya protes dilakukan oleh Pacific Well Services di forum konferensi pers yang diperuntukan untuk media. Dia pun berjanji akan memberikan penjelasan secara tertulis atau jika diperlukan melakukan pertemuan dengan perusahaan yang tidak menerima keputusan pemerintah.

“Kita akan jawab secara tertulis bisa langsung, bisa hubungi panitia atau staff kami. ini sesi untuk media sebenarnya, tapi kami persilahkan bisa juga hadir di Ditjen migas atau melalui zoom,” ungkap Tutuka.

Dia menegaskan penilaian oleh panitia lelang sudah sesuai dengan aturan yang biasa berlaku di industri hulu migas. Selain itu prinsip keadilan juga menjadi unsur utama dalam lelang blok migas.

“Intinya kaidah teknis paling utama best practice jadi dasar penilaian, fairness dan disitu akan tunjukan realibilitas. Realistis atau tidak itu dari mana? dari perkiraan cadangan, nanti akan dijelaskan lebih detail oleh panitia,” jelas Tutuka.

Blok Bertak Pijar Puyuh dengan total estimasi cadangan yang bisa direcoveri sebesar 1,3 juta standar barel. Keluar sebagai pemenang untuk blok ini adalah PT Mitra Multi Karya dengan bonus tanda tangan US$500 ribu dan komitmen pasti dua tahun Workover 8 sumur US$2 juta. (RI)