JAKARTA – Para pemangku kepentingan di sektor hulu migas terus berbenah dan mempersiapkan diri menuju babak baru dalam industri migas yang mampu menjawab tantangan keberlanutan lingkungan. Persiapan tersebut diantaranya termasuk upaya untuk segera mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) / Carbon Capture Storage and Utilization (CCUS) yang dibahas secara mendalam juga dalam pagelaran Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition (Convex) 2023 pada 25-27 Juli 2023.

Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan selama tiga hari pelaksanaa IPA Convex tahun ini terlihat antusiasme luar biasa dari semua pihak untuk memastikan industri migas tetap mampu memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Saya mewakili pemerintah dan SKK Migas sangat mengapresiasi seluruh jajaran IPA Board, dan semua pihak yang terlibat dalam mennyeleggarakan acara ini. Anda semua turut berjasa terhadap keberlangsungan industri hulu migas,” kata Nanang saat sesi penutupan IPA Convex 2023, Kamis (27/7).

Salah satu tema inti pembahasan yang hampir disinggung diseluruh sesi diskusi adalah implementasi CCS/CCUS. “CCS CCUS proyek primadona sulosi paling memungkinkan untuk menekan emisi di industri hulu migas. Pemerintah telah menerbitkan Permen ESDM no 2 tahun 2023 tentang penyelenggaran CCS/CCUS di sektor hulu migas, saat ini pemerintah mempersiapkan Perpres, SKK Migas mempersiapkan prosedurnya, ada keseriusan pemerintah untuk mengimplementasikan CCS CCUS peoyek di Indonesia,” jelas Nanang.

Greg Holman, Wakil Presiden IPA menyatakan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini memberikan perspektif yang jelas bagaiman seluruh pemangku kepentingan baik itu dari pemerintah hingga ke para pelaku usaha memiliki pendapat yang sama bahwa industri hulu migas memegang pernan kunci di era transisi energi.

“Pemerintah diharapkan segera menerbitkan peta jalan transisi energi serta dukungan regulasi yang dan sejalan dengan rencana pengembangan industri hulu migas,” kata Greg.

Selain itu IPA pada tahun ini juga makin aktif memberikan masukannya kepada pemerintah melalui dokumen White Paper yang diserahkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat pembukaan IPA Convex di hari pertama.

White Paper ini dibuat dengan komperehensif karena melibatkan seluruh pelaku usaha hulu migas di tanah air serta disusun oleh WoodMckenzie.

“Kami berharap White Paper akan mampu memberikan jawaban dan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti terhadap fokus yang disebutkan dalam tema IP Convex tahun ini yaitu menarik investasi dan transisi energi untuk ketahanan energi,” jelas Greg. (RI)