JAKARTA- Pemerintah mengklaim sudah mencapai kata sepakat dengan Inpex Corporation terkait dana investasi pengembangan proyek Masela tidak sampai US$ 22 miliar.

Luhut Binsar Pandjaitan, Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan penurunan biaya investasi di Blok Masela tidak hanya disebabkan anjloknya harga minyak dunia, tetapi juga karena pengurangan biaya dari beberapa pos infrastruktur dan biaya operasi.

“Sekarang kita minta bisa tidak kamu (Inpex) membuat hitungan baru dan hitungan baru itu  pasti di bawah US$ 22 miliar. Banyak hal-hal yang tidak perlu seperti pipa, pengoperasian, dan risiko,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (13/9).

Namun Luhut belum mau menyampaikan besaran penurunan investasi Blok Masela karena masih harus dibahas bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Mjnyak dan Gas (SKK Migas).

“Tepatnya berapa kita tunggu PoD karena masih bekerja sama dengan SKK Migas,” kata dia.

Setelah diputuskan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan Blok Masela dengan mekanisme darat, Inpex memang sempat meminta perpanjangan waktu untuk  menyerahkan revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD), namun pemerintah justru mendesak agar revisi dipercepat sehingga jadwal pengembangan Blok Masela tidak molor.

Luhut menegaskan pihak Inpex sudah menyatakan kesiapannya untuk bisa mempercepat penyerahan revisi PoD kepada pemerintah.  “Mereka menyatakan siap. Kita bicara tentu dengan SKK Migas kalau boleh delapan bulan, kalau setahun kelamaan,” tandas Luhut.(RI)