JAKARTA – PT PAL Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor industri galangan kapal, kian memantapkan posisinya di sektor energi. Sutrisno, Direktur General Engineering & MRO PAL Indonesia, menegaskan PT PAL telah mampu mendesain dan membangun konstruksi badan kapal small size LNG (liquified natural gas) Carrier maupun FSRU (floating storage regasification unit), untuk kolaborasi khusus terkait tank design dan regasifikasi sistem. Mengingat selama ini tidak ada satupun perusahaan dalam negeri yang memiliki kemampuan dan pengalaman akan dua hal tersebut.

“Intinya, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menggalakkan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di segala bidang maka PAL meminta dukungan pemerintah agar bisa menjadi pioner pembuat small size LNG Carrier & FSRU produk dalam negeri, karena selama ini masih impor untuk pengadaan dua produk tersebut,” kata Sutrisno kepada Dunia Energi, Senin (4/10).

Sutrisno mengatakan guna menjawab confidence level end user untuk menggunakan produk LNG Carrier dan FSRU buatan dalam negeri inilah maka pihaknya melakukan strategi partnership dengan proven own technology tank design dan regasification system.

“Kami jamin produk kami sesuai spesifikasi teknis, reliable dan good quality,” ujarnya.

Dia menambahkan, nominator partner PAL adalah perusahaan dari Korea dan masih terbuka dengan perusahaan asing lainnya selama memenuhi kualifikasi teknologi dan kompetitif dalam harga.

PT PAL sebagai shipbuilder akan berkolaborasi dengan perusahaan Korea untuk membangun small size LNG Carrier dan FSRU untuk kebutuhan pemenuhan infrastruktur distribusi gas di Indonesia.

“Skema bisnis siapa buyer or end user dari LNG Carrier dan FSRU ini sedang kita bicarakan dengan PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan perusahaa privat dalam dan luar negeri yang siap menjadi investor yang akan mensuplai gas untuk PLN atau smelter/refinery di Indonesia,” tandas Sutrisno.(RA)