JAKARTA – Indonesian Mining Association (IMA) berharap pelayanan di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak terganggu lantaran ada kasus hukum yang membelit dua pejabat di sana. Apalagi saat ini industri pertambangan mineral dan batubara sedang tumbuh baik dan membutuhkan kecepatan dalam pelayanan.

Seperti diketahui sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menahan dua pejabat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi pertambangan ore nikel di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Antam di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kedua tersangka yakni inisial SM selaku Kepala Geologi Kementerian ESDM sekaligus mantan Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Kedua, EVT selaku Evaluator Rencana Kerja dan Anggaran Biaya pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Rachmat Makkasau, Ketua Umum Indonesian Mining Association (IMA), mengatakan bahwa pihaknya mengetahui perkembangan terkait kasus yang melibatkan pejabat di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM dari media massa. Saat ini pihaknya terus memantau dan berharap kasus tersebut bisa cepat selesai.
Berkaca dari kasus tersebut, Rachmat meminta pentingnya penanganan dan pencegahan praktik-praktik tidak terpuji di sektor pertambangan.

Rachmat menyatakan bahwa IMA dan anggotanya akan terus menjalankan bisnis dengan baik, transparan dan akuntabel. Hal ini untuk dapat menjadi acuan bagi kegiatan industri pertambangan baik dalam penetapan Good Mining Practices, ESG, dan SDGS dan dalam hal ini tentunya terkait compliance pada aturan kepada para anggotanya.

“API-IMA sangat prihatin dengan kejadian ini dan menegaskan semoga penyelidikan dapat segera selesai dan hal ini tidak mengganggu pelayanan Minerba kepada perusahaan terutama mendekati masa penyusunan RKAB tahun mendatang,” ungkap Rachmat, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7).

Rachmat menyampaikan bahwa continues improvement aspects berlaku pada semua stakeholders termasuk perubahan aturan, pengawasan dan pelaksaanaan dilapangan guna mendorong tata kelola dan compliance. IMA juga berharap jajaran Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM tetap bekerja dengan baik dan mengutamakan pelayanan bagi para perusahaan pertambangan di Indonesia.

Sebab, menurut Rachmat, sektor minerba saat ini tengah tumbuh dan sangat menjadi tumpuan bagi Indonesia, apalagi program hilirisasi saat ini berjalan dengan baik. “Kami berharap para jajaran Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM bisa tetap bekerja dengan baik, demi pelayanan yang terbaik,” ujar Rachmat.(RA)