JAKARTA – Raksasa migas asal Negeri Matador Spanyol, Repsol akhirnya menyerah untuk memburu cadangan migas di blok Andaman III. Secara resmi Repsol ternyata sudah mengembalikan blok tersebut kepada pemerintah Indonesia dan memilih hengkang karena tidak akan melanjutkan lagi pencarian cadangan migas di sana.

Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas), mengungkapkan sebenarnya ada optimisme Repsol bisa berhasil di Andaman III. Namun seiring waktu berjalan ternyata beberapa kegiatan eksplorasi yang sudah dilakukan Repsol tidak membuahkan hasil. ” Repsol bulan Juni lalu sudah mengajukan mengembalikan blok Andaman III,” kata Nanang dalam konferensi pers, Selasa (18/7).

Sebelumnya Repsol harus menelan pil pahit pada akhir tahun lalu saat pengeboran Sumur Rencong-1X tidak memberikan hasil alias dry hole. Tajak Sumur Rencong-1X itu menjadi bagian dari komitmen pasti yang turut diselesaikan Repsol di Blok Andaman III tahun lalu setelah kontrak bagi hasil (PSC) pertama kali ditandatangani November 2009.

Pemerintah tidak bisa memberikan sanksi ataupun melarang Repsol mengembalikan blok Andaman III lantaran komitmen pasti yang dijanjikan kepada pemerintah sudah diselesaikan semuanya.

“KKP-nya komitmen pastinya sudah di deliver dengan pengeboran satu sumur Rencong-1X eksplorasi,” ungkap Nanang.

Setelah dikembalikan, pemerintah bakal melakukan evaluasi terhadap blok Andaman III untuk kemudian bisa segera ditawarkan lagi kepada pelaku usaha.

Menurut Nanang penemuan cadangan migas di Timpan-1 jadi salah satu faktor SKK Migas masih yakin banyak KKKS berminat menggarap Andaman III.

“Beberapa kandidat sudah ingin masuk karena Andaman pasca discovery-nya Timpan-1 ini sudah game changer, play opener istilahnya, yang dulunya frontier tidak pernah terbayang akan ada penemuan tiba-tiba prospek timpan jadi discovery,” jelas Nanang. (RI)