JAKARTA – Penurunan pendapatan dan kenaikan pos beban umum menekan raihan laba bersih PT J Resources Asia Pasifik hingga turun 52,23% menjadi US$8,75 juta sepanjang semester I 2016, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$18,32 juta.

Perseroan membukukan pendapatan US$120,42 juta, turun 19,33% dibanding semester I 2015 sebesar US$149,29 juta. Penurunan pendapatan disebabkan turunnya penjualan emas dan perak. Metalor Technologies Singapore Pte Ltd dan Perth Mint Australia tercatat sebagai kontributor utama yang menyerapkan produksi emas dan perak J Resources.

J Resources pada tahun ini mencanangkan target pertumbuhan usaha melalui program organik maupun nonorganik. Perseroan yang telah menilai berbagai target 2015 dari sisi potensi perolehan produksi atau kapasitas produksi akan melanjutkannya pada tahun ini dan menargetkan dapat menambah proyek ke dalam fortofolionya dalam waktu dekat.Tidak hanya terbatas untuk Indonesia, program jangka menengah J Resources untuk menjadi produsen mid tier sebagaimana dicanangkan dalam rencana strategi lima tahun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan mengakuisisi 1-2 tambang emas baru dengan kapasitas produksi 100-150 kilo ounce per tahun.

Menurut Jimmy Budiarto, Presiden Direktur J Resources, kondisi pasar dan prospek bisnis saat ini sangat mendukung strategi perseroan untuk melaksanakan akuisisi terhadap proyek-proyek yang sesuai dengan harapan, kriteria dan persyaratan praktis dan taktis yang sesuai dengan portfolio kami saat ini.

“J Resources menargetkan untuk menjadi produsen emas dengan produksi 500 ribu ounce per tahun pada 2020 dan menjadi produsen emas dengan produksi 1 juta ounce pada 2025. Pada tahun lalu, J Resources memproduksi 237 ribu ounce emas, baik dari tambang di Indonesia maupun Malaysia, yakni tambang Penjom, Seruyung, North Lanut dan Bakan,” tandas Jimmny.(AT)