JAKARTA – Inpex Masela Ltd, anak usaha Inpex Corporation, operator Proyek Abadi, Blok Masela memulai kegiatan service visit untuk metocean survey di Lapangan Abadi, Masela dengan kapal tanpa sandar di Pelabuhan Maluku. Survei dilakukan dengan kapal NV NMS Brilliance dan diberangkatkan tanggal 13 September 2020 dan sesuai jadwal akan selesai pada 9-10 Oktober 2020.

Julius Wiratno, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengatakan mekanisme pelaksanaan survei tanpa sandar adalah bagian dari upaya efisiensi. Selain itu juga membuktikan bahwa di tengah pandemi, proyek Masela masih tetap berjalan.

“Melalui inovasi ini, maka survei dapat dipercepat selama 28 hari karena tanpa melalui karantina di pelabuhan Maluku selama 14 hari dan karantina saat kembali ke Jakarta selama 14 hari,” kata Julius, Selasa (15/9).

Julius menuturkan pelaksanaan survei tanpa melalui sandar di pelabuhan Maluku selain mempercepat waktu, tentu saja memberikan penghematan biaya. Hal ini disebabkan waktu sewa kapal survey dapat diperpendek sehingga biaya sewa kapal beserta crew yang menjalankan dapat menjadi lebih murah dibandingkan jika dilakukan dengan cara sebelumnya. “Ini akan memberikan penghematan biaya dan memberikan dampak yang optimal bagi upaya meningkatkan penerimaan negara”, kata dia.

Julius mengatakan SKK Migas dan Inpex sebelumnya telah melakukan virtual inspection selama dua hari terhadap kesiapan Kapal NV NMS Brilliance beserta crewnya.

SKK Migas dan Inpex terus melakukan koordinasi agar proyek Abadi Masela dapat selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Berbagai aktivitas seperti penetapan lokasi, penyelesaian AMDAL, penyiapan tenaga kerja lokal yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Maluku terus dilakukan.

Proyek Abadi Masela memberikan kontribusi yang besar bagi upaya meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Manfaat berganda proyek Abadi Masela sangat besar yang akan dirasakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, industri dalam negeri dan masyarakat lokal.

Investasi proyek Abadi Masela saat pembangunan sebesar US$ 19,8 miliar. Proyek ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1.750 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 9,5 juta ton per annum (MTA) dan 150 mmscfd gas pipa. Proyek Abadi Masela ditargetkan dapat berproduksi 2027.(RI)