JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyadari masa puncak produksi lapangan Banyu Urip, blok Cepu segera berakhir untuk itu telah disiapkan beberapa strategi untuk menjaga kinerja produksi.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas,  mengungkapkan untuk tahun ini Blok Cepu ditargetkan memproduksi minyak 219,86 ribu barel per hari (bph) ditambah degan gas sebesar 55,16 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Namun berdasarkan proyeksi pada tahun depan penurunan produksi secara alami diperkirakan akan dimulai.

Strategi utama yang dilakukan antara lain manajemen reservoir. Kemudian memonitisasi untreated gas. “Optimasi pengembangan lapangan dan pengeboran sisipan,” kata Dwi, Rabu (3/2).

Exxonmobil juga didorong untuk melakukan pengembangan formasi clastic serta ada beberapa potensi lapangan di blok Cepu yang bisa dikembangkan lebih lanjut. “Ada pengembangan lapangan sekitar itu Lapangan Cendana dan Alas Tua,” ujar dia.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas, sebelumnya mengatakan dalam proyeksi rencana pengembangan Lapangan Banyu Urip sebenarnya masa puncak produksi sudah lewat karena diperkirakan bisa berproduksi hanya 18 bulan. Tapi pada kenyatannya Exxon bisa menjaga masa puncak produksi lebih dari lima tahun dan diperkirakan berakhir pada 2020.

Untuk itu, SKK Migas dan ExxonMobil terus berkoordinasi dan berupaya agar umur produksi Blok Cepu tidak berkurang secara drastis.

Menurut Julius, puncak Blok Cepu yang saat ini berproduksi di atas 220 ribu barel per hari (bph), yakni lebih 228 ribu bph maksimum, bahkan pernah menyentuh 300 ribu bph.

“Performance Lapangan Banyu Urip sudah jauh di atas yang kita rencanakan. Sesuai dengna persetujuan PoD areal Banyu Urip plateu-nya sekitar 18 bulan pertama. Nyatanya sudah lima tahun lebih masih bisa perform,” kata Julius dalam konferensi pers akhir 2020, belum lama ini.

Beruntung hingga tahun ini pihak Exxon sudah merencanakan produksi yang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Itu artinya kontraktor sukses memperpanjang umur sumur.

Sejauh ini belum terlihat adanya potensi penambahan produksi di Blok Cepu. Tapi jika melihat kondisi reservoir serta umur sumur yang sudah jauh melebihi harapan saat rencana pengembangan dulu maka mempertahankan produksi di level 200ribuan bph merupakan capaian yang sangat positif.

“Apakah akan naik? Kalau ada tambahan naik tentu saja kami sedang usahakan dengan ExxonMobil mempertahankan lebih lama,” kata Julius.(RI)