JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan realisasi produksi migas positif hingga Mei. Manajemen mencatat realisasi produksi migas sebesar 966 ribu barel ekuivalen per hari (Barrel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) atau hampir mendekati target tahun ini yang dipatok sebesar 1.047 juta barel setara minyak (BOEPD).

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan bahwa target tersebut setidaknya lebih tinggi 17% dari capaian tahun lalu yang hanya 897 ribu boepd. Sementara realisasi produksi migas hingga akhir Mei ini tercatat telah mencapai 966 ribu BOEPD.

“Tahun lalu produksi migas realisasinya 897 mboepd. Tahun 2022 meningkat jadi 1047 mboepd, dimana realisasi sampai Mei sudah mencapai 966 ribu BOEPD atau ini lebih besar dibanding tahun lalu sehingga ketahanan energi perlu kita jaga mulai dari hulu,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (6/7).

Lebih lanjut, Nicke menjelaskan kenaikan produksi ini dipicu oleh program program yang sudah dijalankan oleh perusahaan. Beberapa diantaranya yakni seperti pengeboran sumur pengembangan dan eksplorasi yang cukup masif.

Pada tahun lalu perusahaan telah merealisasikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 350 sumur. Kemudian, pengeboran 9 sumur eksplorasi, work over 472, dan well service 16.490. Sementara pada tahun ini perusahaan bakal menggenjot pengeboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur, kemudian 29 sumur eksplorasi, work over 587, well service 26.247.

“Kita juga lakukan pengeboran di sumur baru maupun pengembangan jadi sumur pengembangan kalau kita bandingkan tahun lalu 232%. Sehingga meningkat luar biasa, sumur eksplorasi 242%. Ini yang mendorong terjadinya peningkatan produksi. Itu dari sisi hulu,” kata dia.