JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hingga Juli 2021 telah berhasil menyelesaikan tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek pada 2021 dengan nilai investasi pada ketujuh proyek tersebut sebesar US$1,457 miliar (setara Rp21,12 triliun) dan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 9.850 barel per hari (bph) dan gas sebesar 474,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd).

Ke tujuh proyek hulu migas yang sudah onstream adalah EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua, EOR Jirak Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd, Merakes Eni East Sepinggan dan North Area Jindi South Jambi Block B.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas, mengatakan keberhasilan ini dapat menekan laju penurunan produksi alamiah yang terjadi. “Kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah berhasil menyelesaikan 58,3 persen dari target. Kami optimistis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan pada 2021 dapat diselesaikan semuanya karena lima proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan,” kata Julius, Kamis (1/7).

Seiring kembali meningkatnya kasus dan adanya pengetatan kebijakan pemerintah untuk menerapkan usaha pencegahan pandemi Covid-19, maka kegiatan usaha hulu migas juga melakukan langkah-langkah antisipasi agar kegiatan tetap mencapai target.

“Sejak masuk kuartal II, laju pertambahan kasus konfirmasi COVID-19 di hulu migas justru cenderung melandai dibanding akhir 2020 hingga kuartal I 2021. Namun demikian tetap ada kenaikan risiko akibat interaksi sosial saat masa lebaran yang harus juga diantisipasi,” kata Julius.

Dia menuturkan pergerakan orang dan barang perlu diantisipasi guna memastikan ketersediaan barang atau jasa pendukung kegiatan operasi produksi di lapangan sesuai tata waktu.

Untuk menjaga mobilitas barang dan pekerja hulu migas berjalan dengan lancar, SKK Migas terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kegiatan operasi produksi tetap berjalan normal.

“Meskipun tantangan kembali meningkat seiring bertambahnya kasus COVID-19 diberbagai daerah, bersama KKKS, kami sedang mengupayakan akselerasi proyek yang dijadwalkan pada 2022. Mudah-mudahan ada yang bisa dipercepat tahun ini, sehingga harapannya jumlah proyek yang onstream dapat melebihi target tahun ini dan mendukung peningkatan produksi ditahun depan,” kata Julius.(RI)