JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara Indonesia sampai November 2023 tembus 700 juta ton lebih atau sudah melampaui target yang dipatok 694,5 juta ton dengan serapan batu bara untuk domestik sebesar 176,8 juta ton dan sebesar 517,7 juta ton batu bara ditargetkan diekspor.

“Untuk produksi sampai November mencapai 710,75 juta ton batu bara. Dengan asumsi produksi rata-rata per bulan 64,6 juta ton, hingga akhir tahun diproyeksi sebesar 775,17 juta ton atau 111% dari target tahun 2023,” kata Lana Sari, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM disela Sarasehan bertajuk Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S), Jumat (15/12).

Sebagian besar cadangan batu bara Indonesia memiliki kalori sedang (5.100-6.100 kal/g) yakni 54% dan kalori rendah <5.100 kal/g) 34%. Tidak hanya sebagai penopang sumber energi nasional, kontribusi batu bara bagi penerimaan negara juga cukup besar.

Melalui royalti terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), kontribusi batu bara tercatat menjadi yang terbesar dibanding komoditas mineral dan batu bara lainnya, seperti emas dan tembaga. “Hingga 11 Desember 2023, PNBP dari royalti batu bara mencapai Rp94,59 triliun melampaui target dalam PNBP 2023 sebesar Rp84,26 triliun,” kata Lana. (RI)