WONOSOBO – PT GeoDipa Energi (Persero) melaksanakan program vaksinasi kepada 1000 masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan di Dieng sejak 4 November hingga 5 November bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Mandalawangi Bergerak, serta Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Bnajarnegara, dan Temanggung.

Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Utama GeoDipa, mengungkapkan tanggung jawab GeoDipa tidak hanya menyentuh pada aspek masyarakat, namun juga bertanggung jawab pada aspek economi, sosial, dan lingkungan.

Sebelumnya GeoDipa telah melaksanakan vaksinasi kepada 2.300 masyarakat Dieng di sekitar wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara yang bekerjasama dengan Badan Intelejen Strategis (Bais) dan juga 300 vaksin bekerjasama dengan TNI beberapa waktu lalu.

Secara total, GeoDipa telah melaksanakan vaksinasi bagi sekitar 3.600 masyarakat di Dieng.

“Melihat tingginya antusiasme masyarakat di sekitar wilayah Dieng yang merupakan wilayah wisata, maka GeoDipa menyelenggarakan kembali vaksinasi kepada 1.000 masyarakat di wilayah Dieng guna mendukung penurunan dampak pandemic COVID-19,” kata Riki disela vaksinasi, Jumat (5/11).

Maxi Rein Rondonuwu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Plt. Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, menyatakan pelaksanaan vaksinasi di Indoensia harus dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan peran dari berbagai pihak, termasuk swasta, BUMN, serta elemen masyarakat.

“Untuk menyentuh daerah pelosok harus kolaborasi semua pihak,” ungkap dia.

Maxi juga menjelaskan bahwa saat ini tercatat sudah 201juta suntikan yang telah dilaksanakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indoensia. Di mana jumlah tersebut merupakan jumlah vaksinasi terbanyak ke-5 di seluruh dunia.

“Kita negara yang punya komitmen tinggi dari Presiden kepada masyarakatnya. Saya yakin Desember kita urutan ke-4 dunia. Dengan kerjasama yang kuat, vaksinasi akan kita kejar di akhir tahun minimal 300 juta suntikan, dengan dosis pertama kita targetkan 70% dan saat ini sudah 60%, dosis kedua kita targetkan 60%,” katanya.

Menurutnya, target utama dalam pelaksanaan vaksinasi adalah Lansia, di mana 60% angka kematian di Indonesia adalah Lansia. Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan seperti saat ini, dengan dilakukan dari pinggiran, maka target vaksinasi akan bisa dicapai.

“Dengan kerjasama seperti ini, kita akan realisasikan target keinginan Presiden untuk 2,5 juta vaksin per hari. Yakinlah kolaborasi-kolaborasi seperti ini akan meringankan teman-teman Dinas Kesehatan,” kata Maxi.(RI)