SURABAYA – Forum Kapasitas Nasional III 2023 wilayah Jabanusa (Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara) di Surabaya menghadirkan 17 pelaku usaha kecil dan menengah binaan perusahaan operator migas atau KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Mereka hadir dengan beragam produk unggulan, seperti makanan olahan, produk fesyen, batik, kerajinan tangan, serta produk kesehatan dari ramuan tradisonal.

Sepanjang kegiatan yang berlangsung mulai 22 sampai 24 Mei 2023, dilakukan kurasi dan penilaian untuk mencari yang terbaik dengan berbagai kategori. Berdasarkan penilaian, UMKM Krupy Gresik binaan Petronas terpilih sebagai UMKM dengan kemasan terbaik.

“Kami bersyukur, kelompok kami bisa terpilih sebagai salah satu yang terbaik. Nggak menyangka bisa mendapat predikat ini,” kata Tri Rahmaningsih, yang menjadi salah satu pengelola kelompok usaha Krupy Gresik.

Menurutnya, pada awalnya kelompok usaha yang mayoritas anggotanya kaum perempuan di Desa Kramat, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik ini fokus mengembangkan ragam makanan olahan dari hasil laut seperti udang dan ikan. Karena pasarnya lokal, kemasan dibuat dengan sederhana saja.

“Namun kemudian ada pendampingan dari Petronas. Mereka memfasilitasi macam-macam pelatihan, seperti perluasan pemasaran, pengaturan proses pembuatan makanan, serta pengemasan yang lebih higienis. Selain bersih, kemasan juga dibuat menarik dan memperhatikan aspek kehalalan dan keawetan makanan,” ungkapnya.

Panitia Forum Kapnas III 2023 wilayah Jabanusa juga memilih SMK 1 BLITAR binaan Medco Energi terpilih sebagai UMKM Pengembang Teknologi Inovatif terbaik. Selain itu, UMKM Ghe Ik Bintang Timur binaan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited) didapuk sebagai pengembang produk kuliner terbaik. Kategori UMKM dengan penjualan terbanyak di Tokopedia diraih oleh Warung Ibu Inspirasi, yang juga binaan ECML.

Kelompok Batik Tanjung Bumi binaan Pertamina Hulu Energi WMO terpilih sebagai UMKM dengan tampilan booth terbaik. Sedangkan UMKM dengan variasi terbanyak diraih Rukun Nelayan Banyu Urip binaan Saka Energy.

Panitia juga memilih UMKM Pengembang Peduli Lingkungan terbaik. Kategori ini dimenangkan oleh Bank Sampah Mendiri, binaan Pertamina EP Cepu. Ada juga kategori UMKM dengan profile terbaik, yang diraih Alas Malang Jaya, binaan Kangean Energi Indonesia.

Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapnas Erwin Suryadi mengapresiasi langkah kongkret KKKS dalam mengembangkan pelaku UMKM di berbagai daerah. Pemberdayaan UMKM ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha penunjang industri hulu migas.

“SKK Migas dan KKKS memang memiliki persepsi yang sama, bahwa penguatan kapasitas itu harus dilakukan di setiap level. Di tingkat akar rumput, salah satu bentuknya adalah dengan memperkuat UMKM,” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira yang ikut meramaikan Forum Kapnas III 2023 wilayah Jabanusa mengatakan, Forum Kapnas ini bisa menjadi contoh bagi industri lainnya. Semua pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah lokal punya peran dalam mata rantai industri hulu migas.

“Kuncinya ada pada kolaborasi dan kemitraan yang dilakukan SKK Migas, KKKS dan industri penunjangnya. Selama tiga tahun terakhir saya melihat adanya keberlanjutan program dan growth di kalangan UMKM binaan,” jelasnya.

Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro mengatakan SKK Migas melalui Forum Kapasitas Nasional berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM, khususnya penunjang industri hulu migas. Dengan pemberdayaan tersebut, putaran ekonomi masyarakat lokal akan lebih cepat bergerak. (RI)