JAKARTA – PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyatakan hingga saat ini keseluruhan program eksplorasi pengeboran berkadar tinggi di Tambang Emas Toka Tindung, Sulawesi Utara, telah menghasilkan penambahan cadangan emas berkadar tinggi secara signifikan, terutama di Koridor Barat.

Pada awal tahun, Archi telah menentukan beberapa target yang ingin dicapai dari program eksplorasi, yakni untuk meningkatkan sumber daya emas dari 3,9 juta ons cadangan bijih saat ini dan meningkatkan sumber daya mineral berkadar tinggi dari terduga (inferred) menjadi terindikasi (indicated) dalam rangka meningkatkan cadangan bijih pada Laporan JORC tahun 2021.

Target tersebut dicapai melalui program eksplorasi pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat, menggunakan secara total lima diamond drill rig dan satu reserve circulation drill rig selama periode Desember 2020 hingga Agustus 2021, dengan menyelesaikan tambahan 84 lubang pengeboran dengan total kedalaman sekitar 25.000 meter, yang menghasilkan intersections emas berkadar tinggi.

“Kami melihat beberapa kemajuan yang menjanjikan dari hasil pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat, dimana sebagian memiliki kadar yang sangat tinggi. Hasil ini membangun kepercayaan diri kami jika Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu aset tambang emas terbaik di Indonesia dengan potensi eksplorasi yang signifikan,” kata Ken Crichton, Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) Archi Indonesia, Senin (11/10).

Ken menekankan bahwa prioritas Archi saat ini adalah untuk mengkonversi hasil kadar tinggi ini menjadi sumber daya dan cadangan untuk rencana penambangan di masa mendatang.

Ia menambahkan bahwa perseroan juga sudah melangkah lebih maju terkait studi kelayakan untuk mempercepat lokasi cadangan emas Bima-Arjuna untuk masuk tahap produksi. Kedua lokasi tersebut akan memberikan tambahan bijih berkadar tinggi di Pabrik Pengolahan emas di Toka Tindung. Perseroan telah membangun kantor dan ruang kerja yang luas di lokasi yang berdekatan dengan proyek, serta saat ini memperkerjakan lebih dari 250 staf profesional dan masyarakat lokal untuk melakukan pekerjaan pengeboran dan kelayakan.

Program eksplorasi lainnya juga telah mengidentifikasi beberapa target berkadar tinggi yang besar yang sangat dekat, namun terpisah dari lokasi cadangan emas Bima-Arjuna, dan telah siap dilakukan pengeboran pada semester kedua 2021.

“Tim geologis kami telah mengenali potensi dari Koridor Barat akan sama besar dengan tambang Toka Tindung saat ini di Koridor Timur, dimana lebih dari 6 juta ons emas telah berhasil ditemukan di sana dan sebesar 2 juta ons telah berhasil ditambang sejak pertama kali berproduksi pada tahun 2011,” ujar Ken.

Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki dua Kontrak Karya (KK) yang dimiliki oleh entitas anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Archi, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). Kedua KK ini berlaku hingga tahun 2041 dengan potensi dua kali perpanjangan, masing-masing dengan periode maksimum 10 tahun.

Archi berencana untuk terus mendorong kegiatan eksplorasinya, dengan menargetkan area proyek Near-mine, Koridor Barat dan Greenfields, yang diharapkan akan memberikan sekitar 5,3 – 13,0 juta ons tambahan cadangan bijih emas berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group.(RA)