JAKARTA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP/NCKL), perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi yang memiliki kemampuan hulu dan hilir dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, berencana membangun solar panel dengan kapasitas 300 Megawatt (MW) tahun depan. Hal Ini sejalan dengan komitmen Perseroan untuk mengembangkan energi bersih yang ramah lingkungan guna mendukung kegiatan operasional pertambangan nikel terintegrasi.

Direktur HSE Trimegah Bangun Persada Tonny Gultom mengungkapkan bahwa terkait emisi, TBP sudah mengimplementasikan pemanfaatan energi terbarukan.
“Kami sudah mengimplementasikan solar panel, Biosolar B35, di beberapa daerah kami bangun pembangkit listrik tenaga angin. Kami juga melakukan efisiensi terhadap sistem yang ada. di HPAL kami bangun pabrik asam sulfat yang dimanfaatkan dengan benar, sehingga panas yang dihasilkan dari operasional pabrik bisa digunakan untuk conveyor belt. Tahun depan akan bangun 300MW solar panel,” ungkap Tony dalam DETalk bertajuk “Climate Change Mitigation: Collaborative Strategies for a Greener Energy Industry” yang diadakan Dunia Energi, Selasa (17/10).

Selain Tony, dalam kesempatan tersebut hadir pula Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita, dan Vice President Technology Development PLN Indonesia Power Mochamad Soleh.

Tony menyampaikan bahwa Trimegah Bangun Persada melakukan kegiatan penambangan dan operasional dengan tetap memperhatikan kaidah lingkungan yang baik. “Ada standar pemantauan perairan yang diberlakukan sesuai kebijakan Pemerintah, untuk pemantauan baik di wilayah kami maupun perarian laut. Kegiatan lain di daerah perairan, kami membuat karang buatan di wilayah sekitar operasi untuk menjadi tempat ikan ataupun menambah nilai ekologi di kawasan perairan tersebut. Sudah menanam 47.000 bibit mangrove di luar wilayah kegiatan kami. Di wilayah operasi kami lakukan reklamasi, vegetasi, dan nursery,” ujar Tony

PT TBP memiliki program Gemar Papeda (Gerakan Kemandirian & Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha Desa), Program Kawasi Unikk (Unit Kewirausahaan Komunitas) dan Program Pijar Obi (Pemenuhan Infrastruktur Dasar untuk Kesejahteraan Obi). Gemar Papeda merupakan program pembinaan pelibatan supplier lokal untuk menjadi pemasok dalam rantai bisnis perusahaan khususnya pemasok kebutuhan pangan dan kantin karyawan yang melibatkan 55 suplier lokal di Pulau Obi. Sedangkan Program PPM Kawasi Unikk merupakan program pemberdayaan masyarakat khususnya pembinaan UMKM kelompok perempuan dengan berbagai jenis usaha kelompok mulai dari produksi snack, minimarket, café dan pengolahan hasil pangan seperti tempe dan tahu. Program ini merupakan pemberdayaan bagi kelompok perempuan UMKM dengan 31 anggota yang mampu membantu peningkatan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya Program PPM Pijar Obi merupakan program penyediaan akses listrik untuk 250 sambungan rumah tangga di Desa Kawasi, 34 sambungan rumah tangga kurang mampu di Dusun Tabuji serta sambungan untuk fasilitas umum. Selain membantu Pemerintah dalam hal peningkatan rasio elektrifikasi nasional, program ini juga memberikan banyak manfaat bagi warga setempat, diantaranya anak-anak dapat belajar tanpa terhambat oleh penerangan.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk mengoperasikan proyek pertambangan nikel lateritaktif pertama seluas 4.247 hektar (Ha) di Kawasi, dan 1.277 Ha di Loji dioperasikan oleh entutas anak perusahaan yakni PT Gane Permai Sentosa. Keduanya terletak di Pulau Obi,Provinsi Maluku Utara. Total luas kawasan pertambangan Perseroan sekitar 5.524 hektar. Hingga saat ini, entitas anak TBP memiliki dua prospek pertambangan nikel yaitu PT Obi Anugerah Mineral seluas 1.775 hektar dan PT Jikodolong Megah Pertiwi dengan luas 1.885 hektar. Keduanya juga berlokasi di Pulau Obi.

TBP telah menyelesaikan 3 lini produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) dan telah mencapai 100% kapasitas produksi sehingga total kapasitas produksi mencapai 55ribu metal ton per tahun.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.Selain memiliki IUP, perusahaan sejak tahun 2016 telah memiliki pabrik peleburan(smelter) nikel saprolit dan fasilitas pengolahan dan pemurnian(refinery) nikel limonit sejak tahun 2021 di wilayah operasional yang sama.Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari Pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel PT TBP dan entitas anak PT Gane Permai Sentosa (PT GPS).

Melalui PT Halmahera Persada Lygend (PT HPAL),PT Trimegah Bangun Persada Tbk menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach.Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Proses berikutnya yang sudah memasuki fase commisioning,MHP akan di olah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat(CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.(RA)