JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), emiten pertambangan batu bara yang juga subholding BUMN pertambangan, terus melakukan proses pembahasan terkait rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan bekas tambang.

Hadis Surya Palapa, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan perseroan bersama Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM masih membahas potensi pengembangan PLTS di lahan bekas tambang.

“Opsi pendanaan dan skemanya masih dalam pembahasan, termasuk yang terkait dengan aspek investasi,” kata Hadis kepada Dunia Energi di Jakarta, Rabu (22/1).

Hadis menjelaskan, PLTS akan dibangun di lahan bekas tambang yang sudah direklamasi. Bukit Asam merencanakan pengoperasian sejumlah proyek pembangkit listrik di tahun 2021-2022.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 (Banko Tengah 2×620 MW) yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan, ditargetkan commercial operation date (COD) pada 2021 untuk Unit 1 dan 2022 untuk Unit ll dengan total kebutuhan batubara sebesar 5,4 juta ton per tahun.

Untuk PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350MW, proyek ini merupakan proyek strategis PTBA bersama PT Inalum. PLTU ini menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alummium Smelter ll milik Inalum yang berada di kawasan industri Sei Mangkei. PLTU ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

Sementara itu, proyek PLTU Halmahera Timur kapasitas 2×40 MW juga merupakan proyek sinergi BUMN antara PTBA dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). PLTU ini untuk menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik baru feronikel milik Antam yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. PLTU ini ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2021.

PTBA melalui anak perusahaannya, yaitu PT Bukit Energi Investama (BEI), juga akan membangun PLTS di tiga wilayah di Sumatera, yaitu di Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan masing masing dengan kapasitas 35 MW, 33.68 MW dan 30 MW.

“Untuk 2020 (PLTS di lahan bekas tambang) belum menjadi target capaian. Potensinya di Ombilin dan Tanjung Enim. Khusus di Ombilin, sudah dilakukan survei dari pihak Kementrian ESDM, sedangkan unt di Tanjung Enim masih dalam kajian internal,” tandas Hadis. (RA)