JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan segera menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bond guna meningkatkan kemampuan keuangan. Global bond ditargetkan bisa diterbitkan sebelum akhir 2018.
Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan salah satu tujuan penerbitan global bond adalah untuk bisa menambah kemampuan investasi Pertamina di sektor hulu.
“Salah satunya buat investasi jangka panjang, termasuk yang ada di hulu,” kata Pahala di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (3/10).
Pahala tidak menyebutkan nilai global bond yang akan diterbitkan Pertamina. Namun, Pertamina dipastikan sudah mengeluarkan Request for Proposal (RFP) kepada lima bank untuk bisa melakukan penawaran. “RFP sudah, kami juga sudah melakukan audit, bank-nya ada lima,” ungkap dia.
Menurut Pahala, kebijakan penerbitan bond sudah berdasarkan izin serta arahan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan surat utang yang diterbitkan, Pertamina bisa mendapatkan dana segar dari luar negeri. Dana investasi sangat penting untuk bisa mendorong produksi migas bisa stabil atau paling tidak penurunan produksi bisa ditekan.
“Berinvestasi untuk aset-aset yang ada di hulu dan juga bagaimana kami berupaya untuk paling tidak mengurangi penurunan produksi,” kata Pahala.
Kondisi keuangan Pertamina pada tahun ini tertekan akibat berbagai kebijakan pemerintah di sektor hilir migas. Disisi lain, kebutuhan dana untuk sektor hulu meningkat signifikan seiring alih kelola blok. Akibatnya, Pertamina memangkas biaya investasi dari US$5,6 miliar menjadi sekitar US$4 miliar.
Salah satu kebutuhan dana yang besar adalah untuk Blok Rokan. Untuk bisa mengelola blok yang hingga 2021 dikelola PT Chevron Pacific Indonesia itu, Pertamina harus mengeluarkan uang dimuka US$784 juta atau sekitar Rp11,3 triliun untuk signature bonus. Selain itu, Pertamina juga memiliki komitmen kerja pasti dalam lima tahun sebesar US$500 juta atau Rp 7,2 triliun.
Pahala mengatakan pembayaran bonus tanda tangan ke pemerintah untuk Blok Rokan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Sebelum akhir tahun ini (bayar signature bonus),” tandas Pahala.
Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebelumnya mengakui arahan untuk penerbitan global bond kepada Pertamina dilakukan untuk mendapatkan dana segar.
“Kami akan menarik pinjaman jangka menengah. Kami sedang menjajaki global bond,” kata Rini.(RI)
Komentar Terbaru