JAKARTA – PT EGAT International Company Limited, anak usaha Electricty Generating Authority of Thailand, badan usaha milik negara Thailad yang bergerak di pembangkit tenaga listrik resmi menguasai saham  PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO). EGAT menguasai saham Adaro setelah menyerap 11,53% saham atau senilai US$325 juta melalui proses rights issue. Adaro Indonesia merupakan perusahaan tambang batu bara yang memiliki dan mengelola tiga konsesi tambang, yakni Tutupan, Paringin dan Wara di Tabalong, Kalimantan Selatan.

“Transaksi telah berlaku efektif dengan diperolehnya persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta terpenuhinya seluruh persyaratan dan kondisi yeng telah disepakati dengan EGAT,” ungkap Mahardika Putranto, Head of Corporate Secretary and Investor Relation Division Adaro Energy.

Aktivitas pertambangan batubara.

Dana hasil penerbitan saham baru (rights issue), yang akan dibayar bertahap oleh EGAT, akan digunakan untuk memperkuat struktur keuangan Adaro Indonesia.

Mahardika dalam keterbukaan informasinya, Selasa (22/11), menyebutkan rights issue juga akan memperkuat posisi Adaro Indonesia dengan kerja sama strategis dengan EGAT.

“EGAT berencana membeli batu bara yang diproduksi Adaro dalam jangka panjang untuk digunakan pembangkit listrik EGAT dan perusahaan afiliasinya,” kata dia.

Adaro Indonesia sepanjang sembilan bulan 2016 telah memproduksi batu bara 38,18 juta ton, turun dua persen dibanding periode yang sama 2015. Selain itu, Adaro juga mencatat pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) sebesar 171,64 juta bank cubic meter (bcm) hingga kuartal III 2016.

Produksi batu bara Adaro sebagian besar diserap untuk pasar domestik, yakni mencapai 24%. Serta sejumlah negara di Asia, seperti India (15%), China (14%) dan Malaysia (8%). (AT)