JAKARTA – Susunan manajemen, baik direksi maupun komisaris PT Freeport Indonesia ikut berubah seiring perubahan kepemilikan saham. Freeport-McMoRan Inc yang sebelumnya menguasai lebih dari 90% saham Freeport Indonesia kini tersisa 48,8%. Saham mayoritas 51,2% kini dikuasai pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Nama Clayton Allen Wenas atau Tony Wenas, seperti yang sudah banyak diramalkan didapuk sebagai direktur utama Freeport Indonesia. Ia akan didampingi Orias Petrus Moedak, sebagai wakil direktur utama. Keduanya akan didampingi oleh empat direktur sekaligus yakni Jenpino Ngabdi, Achmad Ardianto, Robert Charles Schroeder dan Mark Jerome.

Sosok menarik ada di jajaran komisaris. Nama Amien Sunaryadi, mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dipercaya mengisi jabatan wakil komisaris utama. Amien akan mendampingi komisaris utama yang langsung dijabat Richard Carl Adkerson yang juga Chief Executive Officer Freeport-McMoRan. Anggota komisaris diisi Budi Gunadi Sadikin, Hinsa Siburian, Kathleen Lynne Quirk serta Adrianto Machribie.

Budi yang juga direktur utama Inalum, mengatakan dalam penyusunan direksi baru pihaknya mendapat masukan dan arahan dari pemerintah, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Siapa pengurusnya? Saya dapat pesan dari Pak Ego. Direksinya ada empat orang Indonesia. Dua non Indonesia,” kata Budi di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (21/12).

Perubahan jajaran direksi adalah  pelengkap dari hasil negosiasi serta kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dengan Freeport-McMoRan. Seiring tuntasnya divestasi 51% saham Freeport, pemerintah pun kemudian menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang memberikan kepastian kontrak kepada Freeport untuk mengelola tambang Grasberg, Papua selama 2 x 10 tahun hingga 2041.(RI)