JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Adaro Indonesia menerbitkan surat utang senilai US$750 juta. Surat utang dengan kupon 4,25% itu akan jatuh tempo pada 2024.

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy, mengatakan surat utang yang baru diterbitkan akan lebih memperkuat posisi keuangan serta struktur permodalan Adaro. Panjangnya tenor dan profil pembayaran surat utang akan memberikan fleksibilitas untuk mengeksekusi strategi pertumbuhan Grup Adaro.

“Tanggapan dan minat dari investor ata surat utang ini menunjukkan keyakinan mereka yang tinggi terhadap model bisnis Adaro di tengah kondisi industri dan ekonomi makro yang masih sulit,” kata Garibaldi, Jumat (1/11).

Surat utang dijamin Adaro Energy dan telah resmi tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited pada 1 November 2019. DBS Bank Ltd, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd, UBS AG, Singapore Branch, MUFG Securities Asia (Singapore) Limited dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited merupakan pembeli awal surat utang. Adaro Indonesia mendapat peringkat masing-masing BBB- dan Ba1 dari Fitch Rating dan Moody’s keduanya dengan prospek stabil.

Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi sebagian dari utang Adaro Indonesia yang telah ada dan kebutuhan umum perusahaan lainnya.(AT)