JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengklaim kinerja Subholding Upstream terus menujukkan positif hingga memasuki bulan keempat tahun ini.

Heppy Wulansari, Pjs VP Corporate Communication Pertamina, menegaskan menjaga minerja bisnis hulu merupakan salah satu upaya untuk menjamin pasokan energi

“Di hulu, Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Minyak dan Gas, di mana tercatat pada April 2022 mencapai sebesar 969 MBOEPD. Untuk meningkatkan produksi Migas, Pertamina terus menambah sumur eksplorasi, sumur eksploitasi, sumur workover dan well service,“ kata Heppy, Kamis (9/6).

Subholding Upstream menpunyai rencana kerja yang masif dan agresif pada tahun 2022 antara lain pengeboran eksplorasi sebanyak 29 sumur serta pengeboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur dan 500 sumur di antaranya berada di wilayah PHR.

Heppy menjelaskan mengatakan di tengah tantangan global dan konflik Rusia-Ukrania, Pertamina berkomitmen terus menjaga stok energi nasional di seluruh wilayah Indonesia dengan memperkuat operasional dari hulu sampai hilir.

Untuk hilir dilakukan berbagai upaya, misalnya dari sisi pengolahan dengan memperkuat kehandalan operasional kilang, meningkatkan kualitas produk dan mempercepat penyelesaian proyek-proyek pembangunan kilang.

Langkah Pertamina untuk memastikan pasokan energi nasional juga terlihat pada ketahanan pasokan BBM dan LPG, termasuk BBM dan LPG Subsidi. Saat ini, ketahanan pasokan BBM bersubsidi secara nasional dalam kondisi aman, di mana Pertalite berada di kisaran 17 hari dan Solar Subsidi 22 hari dan LPG 17 hari.

“Pertamina sebagai salah satu operator yang mendapat penugasan menyalurkan BBM dan LPG Subsidi dari Pemerintah akan terus menjaga stok agar kebutuhan BBM dan LPG ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan paralel distribusi tetap dijaga agar sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Pemerintah,” ujar Heppy.

Di menjamin kondisi stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi dan konsumsi BBM dan LPG telah kembali setelah mengalami lonjakan tajam pada masa liburan idul fitri lalu.

“Untuk menjamin pasokan tetap mencukupi, tidak hanya diukur pada ketersediaan di SPBU tetapi juga upaya yang dilakukan untuk memastikan operasional hulu dan pengolahan berjalan dengan optimal,”kata Heppy. (RI)