Dirut Antam

Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis.

JAKARTA – Penghematan besar-besaran dilakukan hampir semua perusahaan tambang mineral dan batubara, menyusul harga komoditas yang sedang turun. Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang sepanjang Januari – Juli 2012 berhasil menghemat biaya hingga Rp 8 miliar.

 

Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis mengatakan, berkat berbagai langkah penghematan tersebut, Antam berhasil mempertahanakan neraca keuangan yang sehat, di sepanjang enam bulan pertama yang sulit di 2012. Laba bersih Antam di Semester I-2012 tercatat Rp 476 miliar.

 

“Kinerja finansial Antam tetap mencatatkan keuntungan di tengah volatilitas harga komoditas global. Kami telah menempatkan program penghematan biaya sebagai prioritas utama. Sampai dengan bulan Juli 2012 kami telah berhasil menghemat hampir Rp 8 miliar melalui berbagai upaya efisiensi,” ujar Alwin akhir pekan lalu.

 

Alwin menambahkan, ditengah volatilitas pasar saat ini, perusahaan yang dipimpinnya tetap berkomitmen untuk meneruskan penyelesaian proyek-proyek pertumbuhan utama. Diantaranya konstruksi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan telah mencapai 83%, dan konstruksi proyek pabrik ferronickel di Halmahera Timur (FeNi Haltim) yang sudah mencapai 25%.

 

Alwin memerinci, pendapatan Antam pada Semester I-2012 tercatat sebesar Rp4,5 triliun dengan peningkatan pendapatan dari komoditas emas dan bijih nikel. Komoditas emas menyumbang 41% dari pendapatan Antam pada Semester I-2012.

 

Pada Semester I-2012, Antam juga membukukan kenaikan dividen dari PT Nusa Halmahera Minerals sebesar 39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 menjadi Rp238 miliar. “Dengan struktur keuangan yang masih sehat, Antam tetap memegang filosofi keuangan yang hati-hati dan konservatif,” tandas Alwin.

 

Selain CGA Tayan dan FeNi Haltim, sampai akhir Juli 2012 Antam juga tetap mampu menjaga proyek Modernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel Pomalaa, termasuk pembangunan PLTU Pomalaa (proyek MOP-PP) berjalan on track dan on schedule.

 

Alwin optimis, untuk CGA Tayan akan dapat beroperasi pada 2014 setelah commissioning di 2013. Selain ketiga proyek tersebut, Antam juga memiliki dua proyek utama lainnya. Yakni proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah, dan proyek Nickel Pig Iron Mandiodo. Kedua proyek ini saat ini berada dalam tahapan penyelesaian studi kelayakan dan basic design.