wijaya karya-kantor

JAKARTA – Emiten yang bergerak di sektor konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mulai bulan ini kembali masuk dalam daftar saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia atau “Indeks LQ45”. Sepanjang Semester I – 2013, emiten berkode WIKA ini berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 280,32 miliar, naik 55,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.   

Corporate Secretary WIKA, Natal Argawan Pardede menuturkan, pencapaian atas kinerja likuiditas saham dan kapitalisasi pasar yang tinggi, mendorong WIKA kembali masuk dalam daftar indeks LQ45, untuk periode perdagangan Agustus 2013 – Januari 2014.

“Pencapaian ini merupakan hasil evaluasi PT Bursa Efek Indonesia pada bulan Juli 2013, atas saham-saham yang akan digunakan dalam perhitungan indeks LQ45,” tutur Natal saat ditemui di Jakarta, pada Kamis, 1 Agustus 2013.

WIKA sendiri telan menorehkan kinerja gemilang selama enam bulan pertama tahun ini. Sepanjang Semester I – 2013, WIKA berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 55,67%. Yakni dari Rp 180,07 miliar di 2012, menjadi Rp 280,32 miliar di Semester I – 2013.

“Perolehan laba bersih di semester satu ini, telah mencapai 50,51% dari target yang ditetapkan untuk 2013, yakni sebesar Rp 555 miliar,” jelas Natal.

Ia menambahkan, untuk 2013 WIKA menargetkan dapat memperoleh total kontrak senilai Rp 38,87 triliun, atau naik 21,15% dibandingkan perolehan kontrak baru di 2012. Perolehan kontrak 2013 ini, ujarnya, termasuk carry over dari kontrak yang sudah didapatkan pada 2012 sebesar Rp 18,12 triliun.

Sedangkan target penjualan WIKA untuk 2013 (diluar proyek-proyek kerjasama) sebesar Rp 11,86 triliun, atau naik 20,8% dibandingkan penjualan pada 2012.

Optimis Capai Target

Natal juga mengatakan, WIKA optimis dapat mencapai target kinerja tahun ini. “Ini terlihat dari pencapaian kontrak baru per Juli 2013 yang diprediksi mencapai Rp 10 triliun, dimana pada minggu ketiga Juli 2013 telah mencapai Rp 9,69 triliun, atau 47% dari target perolehan kontrak baru 2013 sebesar Rp 20,76 triliun,” jelasnya.

Natal menerangkan, total proyek yang berhasil diraih WIKA hingga Juli 2013 mencapai 10 kontrak, dan tiga diantaranya kontrak dengan perusahaan di sektor energi dan pertambangan. Adapun 10 kontrak baru tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Kontrak “Proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction) pembangunan Stasiun Kompresi Gas (SKG) Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan” senilai Rp 413 miliar.
  2. Kontrak “Proyek EPC ESF Nom Crucible MOP PP PT Aneka Tambang (Antam)” senilai Rp 345 miliar.
  3. Kontrak “Proyek EPCC of New Condensate and Diesel Tanks British Petroelum (BP) Ltd” senilai Rp 382 miliar.
  4. Kontrak “Proyek Design and Build Gedung Parkir Bandara Sepinggan” senilai Rp 167 miliar.
  5. Kontrak “Proyek Pembangunan jalur RTGC perkuatan dan peninggian jalan Tanjung Priok” senilai Rp 101,59 miliar.  
  6. Kontrak “Proyek MRT Underground CP 104-105” senilai Rp 294,53 miliar.
  7. Kontrak “Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta” Rp 1,79 triliun.
  8. Kontrak proyek ”Pembangunan University Hospital” di Universitas Indonesia senilai Rp 539,26 miliar.
  9. Kontrak “proyek Apartemen Balai Hinggil Surabaya” senilai Rp 267 miliar.
  10. Kontrak proyek “Apartemen Husada” senilai Rp 259 miliar.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)