JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), perusahaan pengelola tambang emas dan tembaga Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat telah mengekspor konsentrat hingga 81 ribu ton hingga Mei 2018. Izin ekspor Amman dikeluarkan pada 19 Februari 2018.

“Kuota 450 ribu ton, realisasi hingga Mei 81 ribu ton atau 18% dari kuota yang didapatkan,” kata Rahmat Makassau, Presiden Direktur Amman Mineral di Jakarta, Kamis (24/5).

Amman Mineral bersama dengan PT Freeport Indonesia merupakan dua perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang beralih dari Kontrak Karya (KK). Kedua perusahaan mendapatkan kuota dan izin ekspor dengam catatan terdapat perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Menurut Rahmat, hingga kini progress pembangunan smelter berjalan positif. “Progress smelter 10,1%. Proses awal sudah dilalui, sekarang penyiapan lahan di Sumbawa,” ungkapnya.

Jika lahan sudah siap, maka akan segera dilakukan proses selanjutnya yaitu Front End Engineering Design (FEED). “Satu bulan kedepan kami harap FEED untuk smelter,” tandas Rahmat.(RI)