JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara mencapai 41,3 juta ton. Target tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun 2023  sebesar 37 ton. Selain produksi, Bukit Asam menargetkan penjualan batu bara 43,1 juta ton serta angkutan 33,7 juta ton.

Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA, mengatakan untuk menunjang peningkatan produksi maupun penjualan tersebut perseroan menargetkan penyelesaian infrastruktur, terutama angkutan melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim – Keramasan. Fasilitas tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang akan berkapasitas 20 juta ton per tahun.

“Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibanding PT KEreta Api Logistik (Kalog),” ujar Arsal saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/3).

Sepanjang tahun lalu perseroan mampu meraup pendapatan sebesar Rp38,5 triliun dengan laba bruto sebesar Rp9,2 triliun. Setelah dikurangi biaya usaha, PTBA menbukukan laba bersih Rp6,1 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 31 desember 2023 sebesar Rp38,8 triliun.

Realisasi laba bersih ini turun 51,5% jika dibandingkan dengan realisasi laba bersih 2022 sebesar Rp12,6 triliun.

Sepanjang tahun 2023 lalu total penjualan batu bara PTBA sebesar 37 juta ton. Realisasi ini sebenarnya naik dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya 31,65 juta ton. (RI)