JAKARTA – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berjanji bakal mempertahankan subsidi untuk namun tetap mendorong peningkatan subsidi untuk Energi Baru Terbarukan (EBT).

Wijayanto Samirin, Sekretaris Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), mengungkapkan bahwa selama ini penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak optimal porsi subsidi juga sebenarnya masih relatif kecil dibandingkan negara lain. Sementara subsidi EBT di Indonesia porsinya bahkan jauh lebih kecil dibandingkan fosil. Ini yang sebabkan pengembangan EBT tidak maksimal selama ini.

“Kita harus melihat juga di banyak negara di dunia rata-rata pemerintah mengeluarkan subsidi fosil fuel 12 kali lebih besar daripada subsidi EBT di Indonesia angkanya lebih besar lagi. Nah ini yang akan kita perbaiki secara gradual. subsidi BBM kita tetap tetapi subsidi EBT akan kita tingkatkan,” jelas Wijayanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/1).

Menurut dia selama ini pemerintah selalu berkutat pada persoalan yang keliru terkait subsidi. “Solusi subsisi BBM ini selama ini kita otak-atik masalah pricing harga volume dan sebagianya itu nggak mneyelesaikan masalah,” ujar Wijayanto

Menurutnya ada satu solusi untuk menekan subsidi BBM adalah dengan membangun sistem transportasi umum yang memadai. Jika nanti terpilih maka AMIN kata dia bakal mengembangkan transportasi publik berbasis listrik di 40 kota besar di tanah air dimana sumber listriknya berasal dari EBT.

“Kenapa kita optimis ya kalau kita siap melakukan pakcked deal pasti harga lebih murah kalau 40 kota kita semua butuh bus listrik pasti pengembang bus listrik ekosistem di Indonesia pasti bertumbuh,” ujar Wijayanto.