JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan evaluasi terhadap rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) penerapan Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rokan rampung pada tahun ini.

Mohammad Kemal, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menuturkan SKK Migas sendiri memiliki target agar pembahasan POD tidak perlu sampai akhir tahun.

“Targetnya (pembahasan) POD akan selesai pada Desember 2022, tapi SKK Migas berkomitmen untuk bisa lebih cepat,” kata Kemal kepada Dunia Energi, Kamis (25/8).

Salah satu komponen utama penerapan EOR di Rokan adalah ketersediaan bahan kimia yang akan diijeksikan ke reservoir. Hingga kini Pertamina belum memiliki bahan kimia tersebut.

Menurut Kemal, ada dua pilihan bagi Pertamina dalam mendapatkan bahan kimia untuk EOR di Rokan. Pertama adalah merealisasikan kesepakatan dengan Chevron Oronite, anak usaha Chevron yang mengklaim telah menemukan formula yang tepat untuk injeksikan bahan kimia di Rokan. Namun demikian pemerintah kata Kemal bakal mendorong Pertamina untuk dapatkan formula kimia yang paling kompetitif.

“Kedua alternatif tersebut masih terbuka akan dipergunakan yang paling ekonomis dan cepat tersedia,” ungkap Kemal.

PHR berencana menjalankan CEOR Tahap 1 melalui injeksi perdana surfaktan di Lapangan Minas sekitar akhir 2025 guna memenuhi tata waktu sesuai KKP.

Rencana pelaksanaan EOR Tahap 1 mencakup 37 sumur termasuk sumur produksi, injector, observasi, dan disposal dengan menerapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular. Surfaktan dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan di reservoir. Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak bumi.

Penyerahan dokumen POD ini sendiri sebenarnya molor dari rencana awal. Pertamina sebelumnya menargetkan bisa menyerahkan dokumen POD EOR di Blok Rokan pada tahun 2021 dan bisa mendapatkan persetujuan dari SKK Migas di akhir tahun lalu.

Dalam sebuah diskusi pada November tahun lalu, Dwi mengungkapkan SKK Migas semula menargetkan persetujuan PoD bisa diberikan oleh pemerintah pada akhir tahun ini. Namun realisasi yang terjadi pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) justru menyanggupi baru menyodorkan PoD pada desember mendatang. (RI)