JAKARTA – PT Elnusa Tbk (Elnusa/ELSA) Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina terus mendukung masifnya kegiatan eksplorasi hulu minyak dan gas bumi (migas) yang tengah digiatkan pemerintah. Salah satunya melalui Segmen Jasa Hulu Migas pada Business Line Drilling Workover Services dengan menyediakan rig andal dan mumpuni yang bernama Elnusa Modular Rig 01 (EMR-01) yang telah berpengalaman selama 14 tahun mengerjakan pengeboran sumur-sumur eksplorasi di wilayah Kalimantan Timur.

Rig EMR-01 merupakan salah satu rig cyber atau rig yang dioperasikan oleh sistem komputer yang pertama di Asia Tenggara saat rig ini masuk ke Indonesia pada tahun 2008. Spesifikasi Rig EMR-01 tidak banyak dimiliki oleh perusahaan kontraktor drilling di Indonesia. Selain memiliki sistem cyber dan sangat compact, rig dengan kapasitas 1.500 Horse Power ini juga memiliki kelebihan fast moving.

Dengan keunggulan fast moving, EMR-01 sangat cepat melakukan proses rig up dan rig down dari satu lokasi pengeboran ke lokasi pengeboran lainnya. Untuk keperluan pengeboran, secara teknis rig yang mampu mengebor sampai kedalaman 14.000 kaki ini dilengkapi dengan beberapa main equipment seperti substructure, menara, unit pompa lumpur, sampai top drive drilling system, di mana semuanya bekerja secara terintegrasi.

EMR-01 pertama kali beroperasi di Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga pada tahun 2009 yang kala itu dikelola oleh Vico. Teknologi dan inovasi yang diaplikasikan cukup aktif mendukung kegiatan pengeboran migas Vico di Blok Sanga-Sanga yaitu mencapai 70 sumur sampai tahun 2016. Selanjutnya EMR-01 melakukan pengeboran sumur eksplorasi Pertamina EP di Sangatta, Kalimantan Timur, pada tahun 2017. Pasca alih kelola WK Sanga-Sanga dari Vico ke Pertamina dan dikelola oleh Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) pada tahun 2018, EMR-01 tetap dipercaya untuk melakukan kegiatan pengeboran sumur.

Tercatat pada tahun 2021, Elnusa mengerjakan tiga sumur semi eksplorasi. Setelah itu berlanjut dengan pengeboran empat sumur eksplorasi dari awal 2022 sampai akhir 2023. Rinciannya, ada sumur eksplorasi Phoenix yang pengeborannya mampu dituntaskan dalam 125 hari pada paruh pertama 2022. Sempat diselingi dengan mengebor sumur development Mutiara pada Juni-Agustus 2022, rig EMR-01 kembali mengebor sumur eksplorasi Helios D-1 yang juga rampung dalam waktu 125 hari dari 5 Oktober 2022 sampai 6 Februari 2023.

Lalu berlanjut dengan pengerjaan sumur eksplorasi Polaris yang diselesaikan dalam waktu 70 hari dari 20 Maret 2023 sampai 28 Mei 2023. Terakhir, EMR-01 mengebor sumur eksplorasi Draco, dimulai dari 14 Juli 2023 sampai 30 September 2023 dalam waktu 79 hari. Hasilnya cukup baik dari sumur Helios dan Polaris di mana kedua sumur ini merupakan sumur discovery yang menemukan sumber daya migas baru dan diharapkan dapat menjadi mercusuar bagi sumur-sumur lain di sekitarnya.

Untuk tahun 2024 ini, rig EMR-01 yang telah mencatatkan kinerja HSSE untuk Days Away from Work Case sampai 4.574 hari selamat, akan melanjutkan kegiatan pengeboran di WK Sanga-Sanga. Di mana PHSS telah mencanangkan delapan pengeboran sumur development di wilayah Semberah dan Badak, Kalimantan Timur. Sejak tahun 2021 sampai 2034 nanti, PHSS memang berencana akan mengebor lebih dari 500 sumur di WK Sanga-Sanga.

“Elnusa tentunya akan selalu menyiapkan personel-personel EMR-01 lewat berbagai program peningkatan kompetensi, mulai dari soft skills sampai kompetensi teknis. Tidak hanya terbatas pada training di dalam negeri tetapi juga terbuka untuk mengasah kompetensi di negara perusahaan manufaktur rig,” kata Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing, Rabu(10/1/2023) .

Charles berkeyakinan rig EMR-01 sangat berguna untuk menunjang masifnya kegiatan pengeboran dalam mendukung kegiatan eksplorasi hulu migas yang dicanangkan Pemerintah.
“Elnusa tentunya siap menangkap peluang tersebut di mana tim EMR-01 memiliki dedikasi tinggi serta sudah teruji untuk menjalankan jadwal pengeboran yang padat dan ketat tanpa adanya delay time signifikan. Kami berharap EMR-01 ini dapat terus mendukung aktivitas hulu migas tanah air demi meraih target produksi minyak 1 juta barel dan produksi gas 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,” kata Charles.