Gubernur Riau Rusli Zainal, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Jeff Shellebarger, Staf Khusus Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, dan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini memencet tombol pengiriman resmi minyak dari proyek uji coba injeksi surfaktan ke terminal minyak Dumai.

RIAU – PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) telah memulai proyek uji coba injeksi surfaktan di Lapangan Minas, Riau. Penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) atau peningkatan produksi minyak tingkat lanjutan itu diresmikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini pada Senin, 14 Januari 2013.

Proyek ini akan menguji efektivitas teknologi polimer surfaktan, dalam mendorong peningkatan produksi minyak mentah yang tidak dapat diproduksi dengan metode perolehan minyak sekunder. Turut hadir dalam peresmian itu, Gubernur Riau Rusli Zainal, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Jeff Shellebarger, dan Staf Khusus Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.

Peresmian ditandai dengan pengiriman resmi minyak dari proyek uji coba injeksi surfaktan ke terminal minyak Dumai. Selain itu juga penandatanganan prasasti dan pemencetan tombol sirine untuk memperingati peresmian uji coba proyek tersebut.

Lapangan minyak Minas merupakan salah satu ladang minyak terbesar di Asia Tenggara dan menghasilkan lebih dari 4,6 miliar barel sejak 1952. PT Chevron Pacific Indonesia menjadi salah satu pioneer dalam aplikasi proses teknologi Surfaktan dan Polimer.

Seperti dijelaskan dalam keterangan tertulis PT Chevron Pacific Indonesia, uji coba Surfaktan Polimer di Minas dilakukan untuk mendapatkan informasi/VOI (value of Information) kelayakan aplikasi Surfaktan Polimer, sebelum aplikasi ini diterapkan secara menyeluruh di Lapangan Minas.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang efektivitas kimia dalam meningkatkan perolehan minyak dari reservoir minyak Minas. Studi surfaktan dan polimer Chevron telah dimulai lebih dari lima belas tahun lalu (sejak 1994) di Minas.

Setelah selesainya konstruksi dan commissioning dari fasilitas SFT-2 (Surfactant Field Trial-2) dilaksanakan serangkaian tes di semua fasilitas. Pertama dengan air, kemudian dengan bahan kimia EOR. Hal ini dilakukan sebelum injeksi sebenarnya, untuk menjamin keandalan sistem.

Proyek ini telah dimulai dengan menginjeksikan bahan kimia Surfaktan Polimer EOR dan dijadwalkan akan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. EOR dilakukan guna meningkatkan produksi minyak mentah, pada sumur yang tidak lagi dapat diproduksi dengan metode sekunder, seperti injeksi air, injeksi gas, dan sebagainya.

Selain Chevron, perusahaan minyak yang juga telah menerapkan EOR adalah PT Pertamina EP. Yakni pada lapangan minyak Tanjung, Kalimantan Timur yang telah diinjeksi bahan kimia pada September 2012, dan lapangan Kaji-Semoga di Sumatera Selatan yang sudah mulai diinjeksi bahan kimia pada Oktober 2012.

(FWP / duniaenergi@yahoo.co.id)

Berita terkait: https://www.dunia-energi.com/eor-lebih-menjanjikan-ketimbang-eksplorasi-sumur-baru/